5. Fermentasi Harus Benar
Fermentasi juga bisa berpengaruh pada hasil donat yang keras, lo.
Kalau fermentasi kurang lama, donat berarti belum mengembang sempurna sehingga bisa jadi bantet hasil akhirnya.
Di resep, kita mungkin diminta mengistirahatkan adonan selama 30 menit.
Tapi, waktu fermentasi bisa sangat berpengaruh pada suhu tempat donat dibuat.
Semakin panas suhunya, maka proses fermentasi akan makin cepat sehingga mungkin dalam 25 menit saja, fermentasi telah selesai.
Tapi, kalau dibuat dalam ruangan berAC yang dingin misalnya, fermentasi jadi melambat.
Jadi bisa saja walau sudah 30 menit, donat masih belum mengembang sempurna.
Lalu, bagaimana cara agar tahu kalau adonan donat yang kita buat sudah pas fermentasinya?
Intinya adonan harus difermentasi sampai mengembang dua kali lipat.
Tapi, bingung kan bagaimana cara tahu kalau adonanya sudah mengembang dua kali lipat?
Kalau begitu, coba sobek sedikit adonan donat.
Kalau sudah ada seratnya (seperti serat pada roti) makan adonan sudah cukup terfermentasi.
Kalau belum ada seratnya, lanjutnya proses fermentasi kembali, ya.
6. Goreng Harus Betul
Perhatikan ketika menggoreng donat:
- Minyak tidak boleh terlalu panas supaya donat bisa matang sampai di dalam.
Tapi juga tidak boleh di dalam minyak yang terlalu dingin, supaya tidak terasa terlalu berminyak ketika dimakan karena menyerap minyak.
-Selama digoreng, donat jangan terlalu sering dibolak-balik agar donat tidak terlalu menyerap minyak.
Balik setelah sisi bawah kecokelatan.
Terlalu sering dibolak balik juga akan membuat donat jadi kering dan tidak bisa lembut
- Setelah digoreng, tiriskan donat secera berediri.
Source | : | Kompas.com,sajiansedap |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar