GridPop.ID - Tindakan tak senonoh 2 remaja ini menjadi sorotan.
Bagaimana tidak? 2 remaja asal Jambi ini tega menyetubuhi teman wanitanya.
Kondisi korban pun memprihatinkan.
Pengakuan 2 remaja ini terangsang melakukan tindakan bejat tersebut karena aroma parfum korban.
Dilansir dari laman tribunsolo.com, tergoda dengan bau parfum M (16), dua remaja berinisial FA (19) dan IS tega melakukan tindak perkosaan kepada M.
M diperkosa dua pemuda sekaligus setelah dijebak di sebuah kebun sawit.
Kedua pelaku secara begrantian memperkosa M yang dalam kondisi tak berdaya.
Salah satu pelaku adalah mantan pacar dari M.
Dua tersangka adalah FA (19) dan IS, kedua pelaku merupakan warga Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Kapolres Batanghari AKBP M Hasan menyebut, peristiwa tersebut terjadi di bulan Mei 2022.
Kini, kedua tersangka resmi menjadi tahanan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Batanghari, setelah berkas tersangka dilimpahkan tim Penyidik Unit PPA Polres Batanghari.
Dari pengakuan tersangka, mereka memperkosa korbannya karena terangsang bau parfum yang dipakai korban.
"Jadi bau parfum yang membuat pelaku berniat ingin menyetubuhi korban," ujar Hasan.
Kejadian pemerkosaan terjadi saat FA, mantan pacar korban, meminta agar IS untuk menghubungi korban dan janjian bertemu di salah satu desa di Kecamatan Pemayung.
Setelah korban setuju, pelaku IS menjemput korban, sementara pelaku FA masih menunggu di rumah temannya.
Pelaku IS kembali menjemput FA di rumah temannya tersebut dan mereka pergi berboncengan tiga dengan korban di atas motor.
Namun di perjalanan mereka berhenti di pinggir jalan, tepatnya di depan musala yang tengah dibangun.
"FA tinggal, sementara pelaku IS dan korban bergerak dengan sepeda motor ke kebun sawit milik warga. Dari pengakuan pelaku niat itu muncul karena mencium bau parfum korban," tambahnya.
Selanjutnya, pelaku IS memaksa korban untuk membuka pakaiannya.
Jika tidak mengikuti keinginan pelaku, korban diancam akan ditinggalkan di sana sehingga terjadilah aksi bejat tersebut.
Setelah melakukan itu, IS pun kembali menjemput FA yang menunggu di musala.
Setelah berada dekat korban, FA pun melakukan perbuatan serupa, yakni memperkosa korban.
Kasus ini jadi pelajaran bagi para orangtua.
Perhatikan pergaulan anak untuk memastikan mereka tidak terjerumus pada pergaulan yang buruk.
Apalagi pelaku kejahatan semakin dekat dengan memanfaatkan kesempatan mereka.
5 Cara Orangtua Mendidik Anak Sekolah agar Terhindar Pergaulan Bebas
Dilansir dari laman kompas.com, berikut bentuk pendidikan dari orangtua agar anak terhindar dari pergaulan bebas melansir laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud.
1. Fondasi agama
Membekali fondasi agama adalah bekal utama dari orangtua agar anak terhidar dari ajakan pergaulan bebas.
"Iman dan takwa menjadi bekal utama bagi anak menghadapi dampak negatif era teknologi informasi. Salah satunya makin masifnya pergaulan bebas," Anggota Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman Sosial Nasional sekaligus konsultan parenting dan pemerhati pendidikan Hardita Amalia dalam sebuah artikel di laman Sahabat Keluarga Kemendikbud.
2. Sinergi pengasuhan
Sinergi pengasuhan memiliki arti adanya kesamaan pola didik yang diberikan oleh ayah maupun ibu.
Sehingga mampu menjadi orangtua yang utuh bagi anak. Selanjutnya, orangtua perlu menjadi sahabat anak, mampu memahami psikologi anak, dan bersikap bijak terhadap anak.
Sehingga menjadikan anak memahami bahwa ayah dan ibunya adalah tempat terbaik bagi mereka untuk berbagi dan meminta solusi.
Dengan sinergi, diharapkan akan memunculkan bonding kuat antara ayah, ibu dengan anak dan menjadi benteng agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas.
3. Memilih pergaulan dan sekolah
Bila anak masih dalam tahapan masa bermain yakni usia balita, maka orangtua perlu melakukan pengawasan intensif atas pergaulan anak dengan teman sebaya, memilihkan lingkungan terbaik, termasuk pilih sekolah yang baik.
Bagi anak yang telah menginjak remaja, orangtua bisa bersinergi dengan guru dan sekolah untuk berperan aktif dalam memantau pergaulan anak.
Sehingga pilihlah sekolah yang juga peduli terhadap anak didiknya.
4. Edukasi sejak dini
Berikan anak edukasi tentang pergaulan bebas dan dampak buruknya.
Menyampaikan bahwa perilaku tersebut bisa merusak masa depan anak termasuk menyebabkan rusaknya kesehatan dan terjangkiti HIV/AIDS.
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Jadikan sesi ini menjadi obrolan nyaman, sehingga anak tak merasa diancam atau dituntut, yang akhirnya membuat mereka enggan bercerita kelak.
5. Menyeleksi tontonan dan bacaan
Orangtua perlu menyeleksi tayangan-tayangan serta bacaan yang mendukung pergaulan bebas.
"Banyak fakta yang terjadi dengan anak mengakses gawai pada akhirnya mampu mengakses beragam informasi dan banyak sekali tayangan yang seronok," kata Hardita.
Hardita menyarankan, ketimbang bermain gadget, maksimalkan masa golden age anak dengan membuat hubungan emosi yang kuat antara anak dan orangtua melalui pembelajaran fun learning atau aktivitas kegiatan edukatif.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunSolo |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar