GridPop.ID - Skenario pembunuhan yang dilakukan oleh eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo membawa dampak pada berbagai pihak, salah satunya Kompolnas.
Inspektur Jendral (Irjen Purn) Benny Mamoto membantah dirinya membela Irjen Ferdy Sambo.
Ketua Harian Kompolnas itu tak mampu menyembunyikan amarahnya ketika disebut ikut menyebar berita bohong terkait kematian Brigadir J.
Seperti yang diberitakan Kompas.com (28/7/2022) lalu, Irjen Benny Mamoto merilis peryataan yang menepis anggapan adanya kejanggalan dalam penembakan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022).
Kala itu Benny Mamoto menyebutkan dirinya sudah turun langsung memeriksa TKP, dan tidak melihat adanya kejanggalan.
Brigadir J mendapatkan lima tembakan yang dilepaskan Bharada E. Satu tembakan di antaranya bersarang di dada Brigadir J.
Sementara, Bharada E tidak mendapat satu tembakan pun. Hal itu pun menimbulkan polemik.
"Kondisi Brigadir J dalam keadaan panik dan tidak fokus dalam membidikkan senjatanya karena kaget sehingga arah tembakannya tidak menentu. Di samping itu, ia juga terhalang tangga," ujar Benny dikutip dari Kompas TV, Rabu (13/7/2022) lalu.
Sayangnya kejadian tersebut merupakan skenario dari Irjen Ferdy Sambo yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Brigadir J.
Dalam perbincangan bersama jurnalis senior Rosian Silalahi, Jendral Bintang 2 itu kikuk saat disiunggung soal aksinya yang dulu membela Ferdy Sambo.
"Apakah Pak Benny kemudian sadar, Pak Benny ikut menyebarluaskan kebohongan ?" tanya Rosi dilansir dari tayangan Kompas TV, Sabtu (13/8/2022) via TribunnewsBogor.com.
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar