GridPop.ID - Wanita akan mengalami menstruasi setiap bulannya.
Sistem reproduksi serta organ lain akan merasakan efek saat lapisan rahim rusak dan meninggalkan tubuh melalui vagina.
Umumnya, perempuan akan mengalami menstruasi atau haid pertama kali saat berusia 8 hingga 15 tahun.
Sangat mungkin siklus menstruasi pertama tidak teratur.
Kebanyakan perempuan akan melihat menstruasi mereka berulang setiap 28 hari. Namun, siklus 21 hingga 35 hari juga normal pada perempuan dewasa.
Anak perempuan di atas usia 13 tahun dapat mengalami siklus yang lebih tidak teratur yang berkisar antara 21 hingga 45 hari. Hal ini dipengaruhi oleh hormon yang mengatur siklus ini.
Periode menstruasi biasanya berlangsung antara 3 hingga 7 hari, dan jumlah kehilangan darah dapat bervariasi.
Mereka dapat berkisar dalam tingkat keparahan antara ringan, sedang, dan berat.
Beberapa perempuan melaporkan merasakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS). Kondisi yang sangat umum ini dapat mencakup gejala seperti:
Gejala-gejala ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan.
Gejala lain mungkin termasuk nyeri sendi atau otot, sakit kepala, retensi cairan, sembelit, dan diare.
PMS dapat disebabkan oleh perubahan kadar hormon atau serotonin.
Gangguan Disforia Pramenstruasi
Beberapa perempuan mengalami bentuk PMS yang parah yang dikenal sebagai gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD). Ini dapat menyebabkan gejala berikut:
Jika mengalami hal ini, maka kamu harus berbicara dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan jika mereka merasa mengalami PMDD. Depresi mungkin menjadi penyebab yang mendasarinya.
Masalah Siklus Menstruasi
Perempuan terkadang mengalami masalah atau ketidakteraturan dalam siklus menstruasi mereka.
Mengutip dari Medical News Today, berikut ini masalah umum yang sering dialami perempuan saat menstruasi.
1. Amenore
Kondisi ini mengacu pada tidak adanya siklus menstruasi selama setidaknya 90 hari.
Faktor penyumbang periode amenore antara lain kehamilan, menyusui, gangguan makan, olahraga berlebihan, dan stres.
2. Dismenore
Kondisi ini terkadang merupakan nyeri haid yang parah.
Kemungkinan penyebabnya termasuk fibroid rahim, endometriosis, dan kadar hormon prostaglandin yang berlebihan.
3. Pendarahan Rahim Abnormal
Istilah ini mencakup pendarahan vagina yang tidak dianggap normal selama periode menstruasi.
Ini mungkin termasuk perdarahan di antara periode atau setelah berhubungan seks, bercak vagina apa pun, perdarahan menstruasi yang luar biasa berat atau berkepanjangan, dan perdarahan pascamenopause.
Pada awal kehamilan, beberapa perempuan juga akan mengalami apa yang disebut dengan pendarahan implantasi, akibat menempelnya embrio pada dinding rahim. Pendarahan implantasi dapat terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.
Pendarahan implantasi terjadi sebagai bercak coklat muda dan bukan aliran merah cerah khas dari periode menstruasi. Pendarahan implantasi berumur pendek dan, bagi kebanyakan perempuan, tidak memerlukan pengobatan.
Kapan harus ke dokter?
Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi siklus menstruasi, termasuk penyakit ovarium polikistik, fibroid rahim, dan endometriosis.
Penting untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan jika gejalanya menimbulkan kekhawatiran.
Indikasi untuk berbicara dengan dokter tentang suatu periode meliputi:
Nah, itu dia beberapa serba-serbi menstruasi yang wajib diketahui perempuan.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Perempuan Wajib Tahu, Ini 3 Masalah Siklus Menstruasi yang Harus Diwaspadai
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar