Dalam proses rekonstruksi itu, Sambo memperagakan sejumlah adegan, salah satunya detik-detik penembakan terhadap Brigadir J.
Di sisi lain, dalam proses rekonstruksi, istri Sambo, Putri Candrawathi, juga memperagakan sejumlah adegan.
Salah satu adegan yang direka ulang yakni pembicaraan antara Putri dengan suaminya di ruangan Sambo di lantai 3 rumah pribadi keduanya di Jalan Saguling.
Dalam ruangan itu, Putri duduk di sofa berdampingan dengan Sambo. Putri yang berbaju putih tampak menundukkan kepalanya.
Tak lama, dia seperti menyekakan tangan ke wajah. Namun, tidak jelas apakah Putri meneteskan air mata atau tidak.
Sambo, dengan tangan terikat, lantas memeluk Putri. Dia juga mencium kepala istrinya. Putri pun menyambut pelukan Sambo.
Selama beberapa detik, dia membenamkan wajah di pelukan suaminya. Tak terdengar apa yang dibicarakan pasangan suami istri itu.
Setelahnya, tampak Sambo mengeluarkan alat komunikasi handy talkie (HT).
Diduga, dia memanggil tiga anak buahnya untuk membicarakan rencana pembunuhan, yakni Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Melihat ini, ahli forensik emosi, Handoko Gani, berpendapat, Sambo sejak awal terlihat sudah siap mengikuti proses rekonstruksi.
Melansir dari laman Kompas.com, menurut dia, ini wajar lantaran perwira tinggi Polri itu pernah bertugas di Reserse Kriminal sehingga terbiasa dengan proses olah TKP.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar