GridPop.ID - Pasangan suami istri, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, hadir dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Sepeti diketahui proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J ini dilaksanakan di kediaman pribadi Sambo di Jalan Saguling dan rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Selama 7,5 jam rekonstruksi berjalan, ahli forensik emosi menilai Sambo cenderung terlihat tenang.
Sebaliknya, air muka Putri tampak tertekan dan banyak menunduk.
Lantas, apa makna di balik raut muka pasangan suami istri ini?
Melansir Tribunnews.com, Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan bertuliskan Tahanan Bareskrim Polri di bagian belakang.
Di bagian depan baju tahanan, tertulis angka 052.
Berbeda dengan tersangka lainnya, Ferdy Sambo tak mengenakan masker ketika mengikuti proses rekonstruksi.
Sebelum mengikuti reka ulang adegan, Sambo dan pengacaranya menunggu di sebuah ruangan.
Keduanya duduk sambil berbincang. Air muka Sambo tampak tenang. Bahkan, senyum tipis sempat tersungging di wajahnya.
Dalam proses rekonstruksi itu, Sambo memperagakan sejumlah adegan, salah satunya detik-detik penembakan terhadap Brigadir J.
Di sisi lain, dalam proses rekonstruksi, istri Sambo, Putri Candrawathi, juga memperagakan sejumlah adegan.
Salah satu adegan yang direka ulang yakni pembicaraan antara Putri dengan suaminya di ruangan Sambo di lantai 3 rumah pribadi keduanya di Jalan Saguling.
Dalam ruangan itu, Putri duduk di sofa berdampingan dengan Sambo. Putri yang berbaju putih tampak menundukkan kepalanya.
Tak lama, dia seperti menyekakan tangan ke wajah. Namun, tidak jelas apakah Putri meneteskan air mata atau tidak.
Sambo, dengan tangan terikat, lantas memeluk Putri. Dia juga mencium kepala istrinya. Putri pun menyambut pelukan Sambo.
Selama beberapa detik, dia membenamkan wajah di pelukan suaminya. Tak terdengar apa yang dibicarakan pasangan suami istri itu.
Setelahnya, tampak Sambo mengeluarkan alat komunikasi handy talkie (HT).
Diduga, dia memanggil tiga anak buahnya untuk membicarakan rencana pembunuhan, yakni Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Melihat ini, ahli forensik emosi, Handoko Gani, berpendapat, Sambo sejak awal terlihat sudah siap mengikuti proses rekonstruksi.
Melansir dari laman Kompas.com, menurut dia, ini wajar lantaran perwira tinggi Polri itu pernah bertugas di Reserse Kriminal sehingga terbiasa dengan proses olah TKP.
Namun, dia tak dapat memastikan apakah dalam reka ulang adegan tersebut Sambo hanya mengikuti perintah demi perintah polisi, atau juga memberikan klarifikasi kejadian versi dirinya.
"Kalau sekadar hanya mengikuti saja, khawatirnya emosinya ini bukan emosi bawaan langsung yang dirasakan oleh Sambo," kata Handoko dalam tayangan Kompas TV, Selasa (30/8/2022).
"Tapi kalau memang beliau mengikuti emosi demi emosi, maka emosi yang dirasakan itu bisa jadi sama dengan emosi yang dulu dirasakan saat momen tersebut (penembakan Brigadir J) berlangsung," tuturnya.
Menurut Handoko, proses reka ulang adegan seharusnya membangkitkan memori peristiwa yang direkonstruksi.
Jika seseorang mengingat peristiwa-peristiwa berkesan, termasuk yang meninggalkan rasa sedih dan takut, maka emosi tersebut seharusnya tampak di wajah. Oleh karenanya, Handoko mempertanyakan emosi Sambo.
"Makanya kita perlu tahu dulu apakah waktu instruksi itu diberikan, beliau (Sambo) memberikan koreksi atau tidak," ujarnya.
Sementara, dari raut wajah Putri, Handoko menilai bahwa istri Sambo itu terlihat lebih tertekan.
Sebabnya, Putri kebanyakan menundukkan kepalanya selama proses rekonstruksi.
"Kemungkinan tekanan itu ada. Kemudian, kemungkinan takut salah juga ada. Kemungkinan takut salah dalam artian kemungkinan malah memberatkan juga ada," ujar Handoko.
Berangkat dari ekspresi yang ditunjukkan Sambo dan Putri selama 7,5 jam proses reka ulang adegan, Handoko duga, rekonstruksi masih belum optimal.
"Dugaan saya adalah belum optinal. Mungkin masih ada yang belum diungkapkan dari keduanya," kata dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar