Ia meminta Rosti tetap berada di kamar agar tidak terguncang mengingat anak tercintanya, Brigadir J.
"Terkait dengan rekonstruksi yang mulai pagi tadi jam 8 ya kita menyaksikannya hanya sepotong-sepotong saja dikarenakan suatu hal di Sungai Bahar, sehingga kita tidak bisa menyaksikan secara mendetail apa yang dilakukan di dalam rekonstruksi itu," jelasnya, Selasa (30/8/2022).
Oleh karena hal tersebut dirinya tidak dapat menerima informasi secara jelas terkait dengan rekonstruksi.
Ditambah kuasa hukum keluarga tak diperbolehkan untuk menyaksikan secara langsung proses rekonstruksi sehingga dirinya juga tak mendapat informasi dari kuasa hukum.
"Jadi ya kita hanya menunggu aja ini, dari adegan-adegan yang sepotong-sepotong kita sabar menunggu hasilnya," ujarnya.
Selain itu ia juga tak dapat menilai proses rekonstruksi ini karena suara atau audio rekonstruksi ini tak dapat didengarkan.
"Suaranya juga tidak ada bagaimana kita mau menilainya," ucap Samuel.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kompas.com, hasil rekonstruksi memperlihatkan adegan saat Ferdy Sambo menembak kepala Brigadir J ketika ajudannya itu sudah telungkup dan bersimbah darah.
Hal ini terungkap berdasarkan video animasi yang dibuat Bareskrim Polri berdasarkan rekonstruksi yang digelar pada Selasa (30/8/2022).
Video itu juga dikonfirmasi Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Nurul Azizah pada Rabu (31/8/2022).
Video tersebut memperlihatkan kejadian penembakan sekitar pukul 17.12 WIB.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar