Suasana pemakaman semakin berkabung saat detik-detik Ratu Elizabeth II memasuki liang lahat.
Kini, Jenazah Ratu Elizabeth II telah dimakamkan di Kapel St George di Kastil Windsor bertepatan dengan mendiang ayahnya, Raja George VI.
Mengutip Tribunnews.com, selama seminggu terakhir Raja Charles III telah bertekad untuk menggambarkan Ratu sebagai model pelayanan publik.
"Dia adalah pola bagi semua pangeran yang hidup", katanya mengutip Shakespeare.
Hal ini diikuti oleh bola dan mahkota negara kekaisaran yang diberikan kepada bargemaster sang Ratu.
Raja memperhatikan dengan seksama saat mahkota yang suatu hari akan dipakainya dikeluarkan dari peti mati Ratu dan diletakkan di atas altar.
"Pergilah dalam perjalananmu dari dunia ini, hai jiwa Kristen," kata Conner, membaca dari mazmur 103.
Queen's piper dimainkan sekali lagi dan berjalan perlahan menjauh dari kapel, musik memudar sebelum Charles III dinyatakan sebagai "yang paling tinggi , raja yang paling perkasa, paling agung”.
Saat dia meninggalkan kapel bersama Permaisuri, ada sesuatu yang tampak terangkat.
Raja tersenyum dan tertawa kecil saat dia bertukar kata dengan uskup agung Canterbury.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar