GridPop.ID - Tampak prosesi pemakanan Ratu Elizabeth II penuh dengan haru.
Seluruh keluarga besar kerajaan Inggris tampak dibaluti perasaan sedih tak terkecuali Charles III yang kini menggantikan sang ibunda menjadi seorang Raja.
Raja Charles III tampak beberapa kali menghapus air mata saat menatap peti mati ibunya.
Dilansir dari Tribunnewswiki.com, prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II tepatnya di Kapel St George ini berlangsung cukup khidmat.
Setelah peti jenazah tiba, lagu "Russian Contakion of the Departed" dinyanyikan secara koor.
Peti jenazah telah dibawa ke Royal Vault, sebuah ruang pemakaman di bawah Kapel St George.
Satu per satu benda yang ada di atas peti jenazah Ratu Elizabeth II turut dipindahkan.
Mulai dari tongkat kerajaan hingga mahkota ratu.
Benda-benda peninggalan Ratu Elizabeth II selanjutnya diletakkan di altar kapel.
Nantinya, benda-benda ini akan digunakan dalam penobatan Raja Charles III kelak.
Peti mati Ratu yang dihiasi dengan mahkota negara kekaisaran dan karangan bunga, dedaunan, dan tumbuhan, beberapa dari kebunnya sendiri di Highgrove dan Clarence House.
Sebuah catatan kecil yang menyembul di antara karangan bunga di atas peti mati Ratu Elizabeth II menjadi sorotan.
Rupanya itu adalah pesan tulisan tangan dari sang putra pertama Ratu, Raja Charles III.
Melalui tulisan kecil tersebut, Raja Charles III menyampaikan penghormatan terakhirnya untuk yang terakhir kali.
"Dalam kenangan yang penuh kasih dan setia, Charles R." tulis surat tersebut.
Tangis Raja Charles III tak terbendung selama lagu kebangsaan di Westminster Abbey diputar.
Sementara seorang peniup memainkan Sleep, Dearie, Sleep.
Kemudian, tongkat kerajaan kemudian dikeluarkan dari peti mati Ratu Elizabeth.
Hal ini diikuti oleh bola dan mahkota negara kekaisaran yang diberikan kepada bargemaster sang Ratu.
Setelah membacakan doa, Garter King of Arms membacakan gelar milik Ratu yang hilang.
Sebelum dikebumikan, Raja Charles III sempat memasukkan sebuah bendera kecil di dalam peti.
Lord Chamberlain, pelayan senior kerajaan, juga mematahkan tongkat miliknya dan meletakkannya di samping bendera.
Tida hanya Raja Charles III, Pangeran Andrew, Duke of York, pun tampak menangis.
Suasana pemakaman semakin berkabung saat detik-detik Ratu Elizabeth II memasuki liang lahat.
Kini, Jenazah Ratu Elizabeth II telah dimakamkan di Kapel St George di Kastil Windsor bertepatan dengan mendiang ayahnya, Raja George VI.
Mengutip Tribunnews.com, selama seminggu terakhir Raja Charles III telah bertekad untuk menggambarkan Ratu sebagai model pelayanan publik.
"Dia adalah pola bagi semua pangeran yang hidup", katanya mengutip Shakespeare.
Hal ini diikuti oleh bola dan mahkota negara kekaisaran yang diberikan kepada bargemaster sang Ratu.
Raja memperhatikan dengan seksama saat mahkota yang suatu hari akan dipakainya dikeluarkan dari peti mati Ratu dan diletakkan di atas altar.
"Pergilah dalam perjalananmu dari dunia ini, hai jiwa Kristen," kata Conner, membaca dari mazmur 103.
Queen's piper dimainkan sekali lagi dan berjalan perlahan menjauh dari kapel, musik memudar sebelum Charles III dinyatakan sebagai "yang paling tinggi , raja yang paling perkasa, paling agung”.
Saat dia meninggalkan kapel bersama Permaisuri, ada sesuatu yang tampak terangkat.
Raja tersenyum dan tertawa kecil saat dia bertukar kata dengan uskup agung Canterbury.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar