”Dibilang rasa curiga ada Yang Mulia. Kalau dari rasa kecurigaan saya pribadi, saya sudah menginsting kalau ada kejadian kematian,” katanya.
Bila ada permintaan membawa jenazah, hal itu berdasarkan permintaan dari kepolisian yakni pihak Satlantas Jakarta Timur.
”Biasanya menjemput orang sakit Yang Mulia. Jarang disuruh jemput orang meninggal (jenazah) kecuali dari kepolisian,” ujarnya.
Setibanya di Duren Tiga, Ahmad melihat jenazah Brigadir J berlumuran darah dengan wajah tertutup oleh masker berwarna hitam dan mengenakan kaos putih.
Ahmad melihat dada kiri Brigadir J bolong akibat luka tembak. Ia pun meyakini ada luka tembak di badan Yosua.
"Tahu dari mana luka tembak?" tanya hakim.
"Ada bolongan di dada sebelah kiri kalau tidak salah Yang Mulia," jawab Ahmad.
Hakim juga sempat mengkonfirmasi posisi jenazah saat Ahmad pertama melihatnya.
Menurut Ahmad, posisi Yosua dalam keadaan telentang dengan kaus yang sedikit terbuka.
"Masih pakai baju putih," ujar Ahmad. "Telentang, Yang Mulia," imbuhnya.
"Jenazah sudah di kantong?" tanya hakim.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar