Sampai-sampai R enggan pergi sekolah lantaran takut dan malu.
"Korban berhenti sekolah, karena dia trauma," kata Baginda P Lubis, kuasa hukum korban.
Adapun modus pencabulan, kata Baginda dilakukan dengan pelaku pura-pura mengajak korban pacaran.
Korban yang polos pun mau diajak pacaran pada Mei 2022.
Pasca sebulan pacaran, pelaku membujuk korban untuk melakukan perbuatan tidak senonoh.
Meski awalnya korban menolak, akhirnya mau juga karena bujuk rayu pelaku.
Melansir Tribun Medan, pelaku awalnya mengajak korban ke rumahnya di kawasan Medan Johor.
"Pada tanggal 14 Juni 2022, korban dengan tersangka ini masuk ke rumah tersangka di daerah Johor," kata Kanit PPA Sat Reskrim Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting.
Setibanya di rumah tersebut, pelaku memperkosa gadis 16 tahun itu.
"Di dalam rumahnya, tersangka melakukan persetubuhan dan perbuatan cabul terhadap korban, perbuatan itu dilakukan sebanyak satu kali," ungkapnya.
Kasus ini terungkap lantaran orang tua korban curiga.
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar