"Memang karena kemarin itu sendiri, yaudah mau ngapa-ngapain bebas," katanya.
"Enggak ada yang bimbing, nggak ada yang ngasih tau 'kamu gini gini,' dia ngasih tau, dari caranya dia ngasih tau, 'kamu jangan gini, liat tuh kamu tatonya baru, kamu nggak sayang sama badan kamu'."
Sule kemudian melanjutkan ceritanya,
"Dia bilang, 'ya gue sendiri, siapa yang mau berhentiin gue nggak ada,' karena kurang kasih sayang dari ayah, keluarga jauh semua, nenek di Belanda, yang lain sudah sibuk sama keluarga masing-masing."
Diakui Nathalie, Sule adalah satu-satunya pria yang membuatnya menyadari jika ia harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Karena dia yang ngasih taunya bener-bener lembut, biasanya kan anak sepantaran aku, 'kamu ngapain sih gini-gini,' kalau ini, 'hey kamu tuh jangan begini, kamu tuh gini,'" cerita Nathalie Holscher.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sule, yang mencoba membujuk Nathalie Holscher untuk berubah menjadi lebih baik dengan cara yang bijaksana.
"Lebih kayak orangtua ke anaknya, karena dalam pasangan itu yang lebih baik adalah aku menjadi sahabat dia, aku menjadi teman dia dan aku menjadi bapak dia," kata Sule lagi.
"Banyak juga kekurangan gue yang tertutupi oleh dia, ada pelajaran yang aku dapat dari dia."
Sayangnya, ucapan itu hanya kenangan belaka.
Kini, Sule dan Nathalie memilih untuk berpisah.
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar