GridPop.ID - Bagi setiap pasangan, momen pernikahan merupakan momen penting dalam hidup mereka.
Tak jarang orang rela menggelontorkan biaya yang tak sedikit untuk menggelar acara pernikahan mereka.
Hal senada pun dilakukan sepasang suami istri di China yang rela merogoh gocek dalam untuk acara pernikahan mereka.
Mengutip TribunStyle.com yang melansir laman Eva.vn diungkapkan seorang pria bernama Li Shouning dari provinsi Henan, China rela mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,1 miliyar untuk mempersunting istrinya Qian Yulu.
Diketahui Li Shouning memberikan hadiah pertunangan senilai 88 ribu yen atau sekitar Rp 193 juta.
Ia juga memberikan 99 ribu yuan (Rp 217 juta) untuk hadiah pernikahan, 42 ribu yuan (Rp 92 juta) untuk perhiasan emas dan perak, serta 22 ribu yuan (Rp 48 juta) untuk uang kamar mempelai wanita.
Tidak hanya itu, pengantin pria juga mengeluarkan 15 ribu yuan (Rp 40 juta) untuk 'biaya keluar bunga' pengantin wanita, ditambah 160 ribu yuan (Rp 352 juta) untuk membeli mobil.
Li Shouning sampai meminjam Rp 352 juta ke keluarga dan sahabatnya untuk memenuhi anggaran tersebut.
Mirisnya pernikahan yang sudah memakan banyak biaya itu justru kandas setelah 33 hari mereka menikah.
Li Shouning dan Qian Yulu menjalani hari-hari mereka dengan berdebat.
Imbasnya Li Shouning menggugat cerai istrinya dan meminta sang istri mengembalikan semua mahar pernikahan yang pernah ia berikan.
Tentu saja permintaan Li Shouning tak diterima istri dan keluarga mereka.
Li Shouning yang marah menyiapkan spanduk merah yang ditempel di mobilnya lalu pergi menuju rumah istrinya.
Pada spanduk tersebut, ia menuliskan kata-kata yang berisi meminta uang pernikahannya kembali.
Dalam kasus ini, pihak pengadilan setempat memutuskan bahwa Qian Yulu harus mengembalikan sebagian dari hadiah pernikahan kepada Li Shouning setelah proses perceraian selesai.
Kisah berbeda dialami seorang pria di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Melansir Kompas.com, seorang pria berinisial AV (22) menganiaya calon istrinya hingga babak belur.
Pria yang berprofesi sebagai petani itu awalnya menjemput korban VY (18) untuk membicarakan soal mahar perkawinan mereka.
AV pun meminta kepada VY agar menurunkan mahar kawinnya yang semula Rp 15 juta menjadi Rp 5 juta. Selanjutnya korban mengatakan keputusan untuk menurunkan mahar kawin itu adalah kewenangan dari orangtuanya.
Selanjutnya, AV lalu membuat surat perjanjian dengan VY yang berisi, 'duduk nikah tegak cerai'. VY kemudian dipaksa oleh AV untuk menandatangani surat perjanjian tersebut.
Namun, korban menolak permintaan pelaku hingga membuatnya marah.
"Karena kesal, pelakulangsung memukul korban dengan menggunakan tangan kosong. Keluarga pelaku sempat melerai. Namun pelaku malah melempar korban dengan menggunakan asbak. Setelah itu korban pulang dan menceritakan kejadian ini kepada keluarganya," jelas Alex.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar