GridPop.ID - Selalu ada yang viral di media sosial.
Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan nasib seorang nenek yang meratapi tanaman jagungnya.
Melansir TribunnewsBogor.com video tentang nenek tersebut diunggah oleh akun @memomedsos.
Dalam video tersebut, nenek yang mengenakan baju berwarna pink terduduk lemas di tanah.
Ia menangis meratapi tanaman jagungnya yang rusak imbas dilewati beberapa pengendara motor trail.
Mirisnya lagi, beberapa oknum yang melewati jalan tersebut bak tak peduli dengan keberadaan nenek tersebut.
Hingga sang perekam yang diketahu seorang laki-laki menghampiri sang nenek yang masih terus menangis.
"Kenapa bu?," ucap si perekam
"Mohon kepada panitia, ini ada seorang nenek pemilik kebun jagung menangis, tak terima kebunnya dirusak," tambahnya.
View this post on Instagram
Unggahan video tersebut langsung dibanjiri beragam komentar warganet.
"Motornya mahal...tapi miskin moral dengan merusak kebun orang..miskin akhlak dan moral bagi pelakunya..," komen @mohammadnoorcahyaeka.
"Bukan masalah ganti . Cuman terkadang manusia kalau sedang berusaha atau hasil diri sendiri di ruksak sengaja atau ngga sama orang lain kerasa banget sakitnya," timpal @faizmz20.
Kisah lain pernah terjadi Banjarnegara, Jawa Tengah pada tahun 2021 silam.
Seorang nenek diarak warga karena diduga melakukan aksi pencopetan di Pasar Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Diberitakan Kompas.com, dalam video yang diterima sang nenek tampak pasrah saat seorang pria dewasa mencengkram tengkuknya.
Bahkan dari video berdurasi 19 detik tersebut, ada seseorang yang berteriak “Pateni bae (bunuh saja)" kepada sang nenek.
Massa yang semakin gemas lantas mengarak sang nenek menuju polsek setempat. Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar membenarkan peristiwa tersebut.
Aksi pencopetan, kata Suyit, terjadi pada Sabtu (30/1/2021) pukul 05.45 WIB, saat pasar tengah sibuk dengan aktivitas jual beli.
Malam harinya, pukul 21.00 WIB, polisi akhirnya dapat menghadirkan korban dan para saksi.
Saat disidang, RN pun mengaku bahwa dirinya memang berusaha mencopet. Dengan berlinang air mata, nenek ini berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan, RN mengaku tinggal sendirian di rumah. Suami dan anaknya merantau ke luar kota, lama tak memberi kabar.
Pada masa pandemi, RN merasa impitan ekonomi semakin berat.
"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau. Dia bingung enggak punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," kata Suyit.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar