Hujan seringkali menjadi godaan untuk anak bermain
Namun, dalam banyak situasi, bermain hujan tidak dianjurkan karena efek buruk terutama saat banjir.
Banjir memiliki dampak jangka menengah hingga jangka panjang pada kesehatan, salah satunya yaitu meningkatkan penularan penyakit melalui air dan vektor (water and vector borne disease).
Dikutip tribunkesehatan.com dari laman Dokter Spesialis Anak Sub Spesialisasi Penyakit Infeksi Tropik dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc (TropPaed).
Memaparkan, ada beberapa mode penularan yang disebabkan oleh hujan dan banjir.
Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dan higienitas lingkungan tempat tinggal yang bisa memburuk akibat hujan atau banjir.
Penyakit yang dapat menyerang anak-anak selama musim hujan dikutip dari keterangan Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia diantaranya adalah bergejala batuk dan pilek.
Influenza misalnya. Ini adalah infeksi yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan kepala, sakit menelan, lesu, dan dapat disertai gejala infeksi saluran napas.
Sulit membedakannya dengan gejala COVID-19. Untuk itu, perlu pemeriksaan swab SARS-CoV-2
Kemudian selesma. Selesma sering terjadi dengan tanda dan gejala batuk pilek.
Penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus ini paling sering dijumpai pada musim penghujan.
Pada masa pandemi Covid-19, sulit membedakannya dengan infeksi oleh SARS-CoV-2.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunkesehatan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar