GridPop.ID - Tips hidup ini bermanfaat bagi orangtua saat anaknya sedang menderita batuk, pilek dan demam.
Tak perlu panik, begini cara atasi batuk, pilek, dan demam pada anak menurut dokter.
Melansir dari laman kompas.com, batuk, pilek, dan demam adalah gangguan kesehatan yang acapkali menyerang anak-anak.
Si kecil bahkan bisa terkena batuk pilek setiap dua bulan sekali. Batuk, pilek, dan demam pada anak tentu membuat orangtua merasa khawatir.
Terlebih si kecil cenderung lemas, kurang tidur, atau tidak napsu makan akibat batuk pilek.
Beberapa ayah dan ibu umumnya ingin cepat-cepat memberikan obat untuk mengatasi batuk pilek dan demam pada anak mereka.
Namun, dokter spesialis anak RSIA Binamedika, dr. Fransisca Handy, Sp.A, menjelaskan bahwa orangtua tak perlu panik saat anak mengalami batuk, pilek, dan demam.
Menurut Fransisca, batuk, pilek, dan demam merupakan bagian dari tumbuh kembang anak.
"Anak-anak itu sejak usia 6 bulan sampai nanti dia 6 tahun kurang lebih, dalam setahun itu bisa (mengalami) batuk, pilek, dan demam sampai 8 kali," jelas Fransisca di Imbex Bazaar JCC, Jakarta Selatan, seperti dikutip oleh kompas.com dari Antara, Senin (5/12/2022).
"Setiap episodenya itu bisa sampai 2 minggu. Bayangin setiap sakit harus ke rumah sakit? Kasihan hati sama ginjalnya," imbuhnya.
Tips mengatasi batuk pilek dan demam pada anak
Karena batuk, pilek, dan demam adalah bagian dari tumbuh kembang anak, dr. Fransisca menyarankan agar orangtua mempelajari pertolongan pertama saat anak sakit yang bisa dilakukan di rumah, antara lain:
- Cukupi cairan anak
Buat si kecil banyak minum. Untuk anak usia 0-6 bulan, bisa tetap diberikan ASI. Kalau sudah mulai makan, boleh diberi kuah sayur, air kelapa, air putih, dll.
- Pastikan anak bisa bernapas dengan nyaman
Saat si kecil batuk, pilek, dan demam, mereka sering mengeluhkan kesulitan bernapas akibat tumpukan lendir atau ingus.
Tugas orangtua adalah memastikan anak bisa bernapas dengan nyaman dan lancar.
Contohnya dengan tidak menghidupkan AC atau kipas angin terus menerus. AC atau kipas angin bisa dimatikan lalu dihidupkan kembali agar udara tidak kering.
- Skin to skin
Metode sentuhan kulit atau skin to skin bisa meredakan gejala atau rasa sakit yang diderita si kecil akibat batuk pilek dan demam.
Ayah atau ibu bisa melakukan skin to skin kepada anak melalui pijatan.
Anda juga dapat mengoleskan essential oil atau minyak esensial di tubuh si kecil agar membuat mereka terasa lebih nyaman.
Kenali tanda bahaya batuk o pada anak
Apabila kondisi si kecil yang mengalami batuk, pilek, dan demam tak kunjung membaik, Fransisca menjelaskan agar orangtua bisa mengidentifikasi tanda bahaya pada anak, seperti:
1. Kejang
2. Perubahan perilaku yang menandakan penurunan kesadaran
3. Tidur terus, lemas
4. Sangat rewel
5. Keluar darah dari hidung atau kulit
6. Tinja mengandung darah
7. Dehidrasi atau kekurangan cairan
Jika menemui tanda-tanda bahaya seperti yang disebutkan di atas, orangtua sebaiknya segera membawa anak ke rumah sakit agar mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat.
Batuk, Pilek Bisa Jadi Tanda Penyakit Anak di Musim Hujan yang Perlu Diwaspadai Orangtua
Batuk dan pilek kerap dialami anak saat cuaca dingin di musim penghujan.
Hujan seringkali menjadi godaan untuk anak bermain
Namun, dalam banyak situasi, bermain hujan tidak dianjurkan karena efek buruk terutama saat banjir.
Banjir memiliki dampak jangka menengah hingga jangka panjang pada kesehatan, salah satunya yaitu meningkatkan penularan penyakit melalui air dan vektor (water and vector borne disease).
Dikutip tribunkesehatan.com dari laman Dokter Spesialis Anak Sub Spesialisasi Penyakit Infeksi Tropik dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc (TropPaed).
Memaparkan, ada beberapa mode penularan yang disebabkan oleh hujan dan banjir.
Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dan higienitas lingkungan tempat tinggal yang bisa memburuk akibat hujan atau banjir.
Penyakit yang dapat menyerang anak-anak selama musim hujan dikutip dari keterangan Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia diantaranya adalah bergejala batuk dan pilek.
Influenza misalnya. Ini adalah infeksi yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan kepala, sakit menelan, lesu, dan dapat disertai gejala infeksi saluran napas.
Sulit membedakannya dengan gejala COVID-19. Untuk itu, perlu pemeriksaan swab SARS-CoV-2
Kemudian selesma. Selesma sering terjadi dengan tanda dan gejala batuk pilek.
Penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus ini paling sering dijumpai pada musim penghujan.
Pada masa pandemi Covid-19, sulit membedakannya dengan infeksi oleh SARS-CoV-2.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunkesehatan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar