"Saya senang sekarang memiliki ratusan anak lain di tanah air saya di Vietnam," katanya.
Karena jarak geografis, Hong Sam terbang ke Vietnam sebulan sekali untuk membantu anak-anak dalam masalah keuangan dan pendidikan.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang anak angkat, Hong Sam menyuruh mereka menulis surat kepadanya.
Ia tersentuh sampai meneteskan air mata setelah membaca surat tersebut.
"'Halo ibu, saya berterima kasih karena kami diizinkan memanggil dengan sebutan ibu...'"
"'Bu, saya punya cerita hari ini, tapi aku tidak berani memberitahumu, aku merindukan ibuku...'"
Memiliki ratusan anak angkat tentu membuat Hong Sam sangat sibuk.
Setiap hari, dia berusaha menyelesaikan pekerjaan, menghabiskan malam bersama anak-anaknya melalui video call.
Waktu tidurnya berangsur-angsur berkurang, dari 8 jam menjadi 5 jam dan sekarang hanya 3 jam sehari.
“Saya bercerita tentang contoh keberanian kepada anak-anak saya dan menyemangati mereka,” terangnya.
Sam berkata, lebih dari 90 persen keuntungan bisnisnya digunakan untuk kegiatan amal.
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle,VnExpress.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar