Sama seperti trikomoniasis, herpes juga akan memicu rasa gatal pada vagina di beberapa orang, namun terkadang tidak menimbulkan gejala apapun pada orang lain.
Dilansir dari Medical News Today, herpes adalah jenis STI yang tidak bisa sembuh secara total dan bisa muncul kembali ketika sistem imun tubuh menurun.
Untuk mengatasi vagina gatal karena kondisi ini, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi risiko yang lebih parah dan mencegah penularannya.
2. Infeksi bakteri
Dilansir dari Healthline, vaginosis bakterialis adalah infeksi bakteri yang terjadi pada vagina dan biasanya memicu rasa gatal serta keputihan yang berbau.
Kondisi ini terjadi ketika terjadi ketidakseimbangan jumlah bakteri di vagina.
Penyakit vaginosis bakterialis umumnya memerlukan pengobatan antibiotik, terutama jika kondisinya cukup parah.
3. Iritasi
Beberapa produk kewanitaan bisa memicu timbulnya iritasi pada vagina, seperti bahan celana dalam yang salah, pembalut, hingga sabun khusus untuk organ intim.
Iritasi yang muncul akan menyebabkan rasa gatal pada vagina.
Menurut Health, rasa gatal pada vagina akan hilang dengan sendirinya dengan menghentikan penggunaan produk kecantikan yang memicu iritasi.
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar