GridPop.ID - Tips hidup bebas vagina gatal ini pasti banyak dicari kaum wanita.
Menjaga kebersihan organ intim termasuk vagina menjadi hal yang penting.
Rasa gatal pada vagina sering membuat banyak wanita khawatir karena sering diduga sebagai penyakit yang berbahaya.
Padahal, penyebab vagina gatal sangat beragam dan beberapa di antaranya tidak akan membahayakan kesehatan.
Ketika penyebabnya sudah diketahui secara pasti, maka cara mengatasinya bisa ditentukan secara tepat. Simak penjelasan berikut.
Penyebab vagina gatal dan cara mengatasinya
Dilansir dari laman kompas.com, berikut adalah beberapa penyebab vagina gatal yang perlu diketahui beserta cara mengatasinya:
1. Infeksi menular seksual
Beberapa infeksi menular seksual atau sexually transmitted disease (STI) sering membuat vagina gatal, seperti trikomoniasis dan herpes.
Dilansir dari Health, trikomoniasis akan menyebabkan vagina terasa gatal, panas, dan muncul keputihan yang berwarna putih tipis atau keabuan.
Trikomoniasis adalah STI yang umum terjadi dan perlu diobati dengan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Baca Juga: Tips Hidup Atasi Keluhan Sakit di Musim Pancaroba, Dokter Bocorkan Caranya, Tak Melulu dengan Obat
Sama seperti trikomoniasis, herpes juga akan memicu rasa gatal pada vagina di beberapa orang, namun terkadang tidak menimbulkan gejala apapun pada orang lain.
Dilansir dari Medical News Today, herpes adalah jenis STI yang tidak bisa sembuh secara total dan bisa muncul kembali ketika sistem imun tubuh menurun.
Untuk mengatasi vagina gatal karena kondisi ini, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi risiko yang lebih parah dan mencegah penularannya.
2. Infeksi bakteri
Dilansir dari Healthline, vaginosis bakterialis adalah infeksi bakteri yang terjadi pada vagina dan biasanya memicu rasa gatal serta keputihan yang berbau.
Kondisi ini terjadi ketika terjadi ketidakseimbangan jumlah bakteri di vagina.
Penyakit vaginosis bakterialis umumnya memerlukan pengobatan antibiotik, terutama jika kondisinya cukup parah.
3. Iritasi
Beberapa produk kewanitaan bisa memicu timbulnya iritasi pada vagina, seperti bahan celana dalam yang salah, pembalut, hingga sabun khusus untuk organ intim.
Iritasi yang muncul akan menyebabkan rasa gatal pada vagina.
Menurut Health, rasa gatal pada vagina akan hilang dengan sendirinya dengan menghentikan penggunaan produk kecantikan yang memicu iritasi.
4. Infeksi jamur
Infeksi jamur pada vagina umumnya disebabkan jamur candida yang jumlahnya tidak terkontrol, sehingga menyebabkan gejala vagina gatal.
Dilansir dari WebMD, infeksi jamur vagina adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya akan muncul setelah melakukan hubungan seks, saat hamil, sedang mengonsumsi antibiotik tertentu, atau ketika sistem imun tubuh melemah.
Infeksi jamur vagina biasanya akan dibarengi dengan munculnya keputihan yang kental dan iritasi.
Namun, kondisi ini tidak disarankan untuk diatasi sendiri.
Cara mengatasi vagina gatal karena infeksi jamur memerlukan pengobatan secara medis.
Anda tidak perlu khawatir lagi ketika sudah mengetahui beberapa penyebab vagina gatal tersebut karena terkadang bukan kondisi yang mengancam nyawa.
Namun, Anda dianjurkan untuk tidak menggaruknya dan segera berkonsultasi ke dokter jika rasa gatal parah, serta dibarengi gejala lainnya.
Cara Menjaga Kesehatan Vagina
Dilansir oleh kontan.co.id dari laman Healthy Women, berikut tips menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan:
1. Jaga agar vagina tetap bersih dan kering
Kenakan pakaian dalam berbahan katun karena dapat menurunkan kelembapan di area intim.
Cara ini membantu mengurangi risiko pertumbuhan bakteri dan infeksi. Hindari pakaian dalam berbahan satin karena bisa mempertahankan kelembapan dan mengurangi aliran udara yang memicu iritasi dan gesekan.
Kondisi ini bisa mendorong pertumbuhan jamur dan bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi.
2. Jaga pola makan
Menjaga pola makan yang sehat dapat membantu tubuh dan vagina menjadi lebih baik.
Makanan seperti yogurt dengan kultur hidup mengandung bakteri baik untuk membantu meningkatkan kesehatan vagina.
Jika Anda rentan terhadap infeksi saluran kemih, penelitian di Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen cranberry setiap hari dapat membantu.
3. Gunakan handuk bersih
Cuci dan ganti handuk setelah Anda menggunakannya. Menggunakan kembali handuk yang sudah dipakai bisa memicu infeksi bakteri.
4. Lakukan seks aman
Beberapa bakteri dan virus bisa masuk ke dalam vagina saat berhubungan seks.
Bahkan, serangga yang menyebabkan klamidia, gonore, herpes genital, kutil kelamin, sifilis dan HIV juga bisa menyerang saat berhubungan seks.
Untuk mencegahnya, lakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom.
Baca Juga: Harga Sembako Akhir Tahun 24 Desember: Daging Ayam, Telur hingga Beras Alami Kenaikan
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar