Kini, Tiko bekerja sebagai satpam di komplek tempat tinggalnya tersebut.
Ia juga selalu menyempatkan pulang ke rumah untuk mengecek kondisi sang ibu.
Meski kondisi rumahnya demikian, Tiko bertekad tidak ingin menjual rumah peninggalan orang tuanya tersebut.
"Tidak dijual karena peninggalan orang tua," jelasnya.
Saat evakuasi berjalan, Ibu Eny sempat melakukan penolakan.
Sehingga petugas terpaksa harus mendobrak pintu rumah mewah terbengkalai tersebut.
Menyaksikan sang Ibu dievakuasi, Tiko pun tak kuasa menahan tangisnya.
Ia pun dikuatkan dan didampingi oleh para tetangganya.
Adapun, Tiko sempat menjelaskan jika dulunya ia dan keluarganya begitu hidup harmonis.
Ia hidup mewah sejak kecil, namun sangat berubah drastis di usia remaja.
"Dulu hidup enak. Walaupun samar-samar karena masih kecil tapi sebagian kecil ingat. Dulu papa mama sibuk kerja memang," ujar Tiko.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar