Lebih Tahan terhadap Stres
Ketika ber puasa protein saraf diproduksi, sehingga membuat saraf-saraf menjadi lebih tahan terhadap stres.
Hal ini dikarenakan protein saraf di otak merespon stres lebih baik, sel-sel otak yang baru terbentuk pun kemudian cenderung lebih kuat, efisien, dan mampu mengatasi stres.
Selain itu, saat berpuasa tidak sedikit yang mengalami penurunan berat badan, hal ini dapat membuat tubuh dan otak menjadi lebih sehat.
Memperbaiki Sel Otak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, puasa dapat membakar lemak, lemak menghasilkan keton, dan keton dapat menjadi sumber energi.
Tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh, energi dari keton juga dapat mempertahankan kerja otak.
Perubahan ini kemudian memicu tubuh untuk autofagi atau tubuh memperbaiki dirinya sendiri, sel yang rusak diganti dengan sel yang baru yang lebih sehat. Kondisi ini juga berlaku bagi otak.
Dengan begitu kesehatan otak tetap terjaga dan tubuh juga menjadi lebih sehat.
Meningkatkan Fungsi Kognitif
Puasa bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif otak menjadi jauh lebih baik, misalnya dalam proses berfikir, mengingat, dan juga memori.
Puasa merangsang tubuh untuk memproduksi protein dalam sel saraf. Protein ini berperan penting terhadap proses berfikir dan belajar.
Mengurangi Kerusakan Otak
Puasa dapat membantu mengurangi kerusakan otak karena saat ber puasa tubuh akan mengganti sel-sel otak yang rusak dengan sel otak yang baru.
Hal ini dapat membantu mengurangi kerusakan otak.
Baca Juga: Termasuk Mampu Turunkan Berat Badan, Inilah Manfaat Puasa Ramadan 2023 yang Gak Boleh Dilewatkan
Source | : | tribunnews,Pos Belitung |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar