Bockmann mengatakan bahwa salah satu kliennya menyebutkan bahwa kedua orangtuanya berselingkuh dan menghancurkan keluarganya.
Karena kehancuran itulah, ia bertekad untuk tidak berselingkuh saat menikah. Kendati demikian, 10 tahun setelah pernikahan, kliennya merasa sengsara.
Ia mengaku selalu mencoba menerima bahwa kehidupan cinta dan seksnya telah berakhir dan harus bertahan dengan itu.
Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang pria dan hanya dalam beberapa bulan saja, ia berselingkuh dengannya.
Namun, akhirnya klien Bockmann menyadari bahwa ia melakukan hal yang sama dengan kedua orangtuanya. Sejarah benar-benar terulang kembali tanpa ia sadari.
2. Mencoba menyabotase hubungan mereka
Banyak orang yang terjebak dalam suatu hubungan yang mereka benci.
Namun, hubungan itu biasanya dimulai dengan baik, sebelum berujung dipenuhi kekacauan.
Bisa saja, hubungan itu kacau karena kurangnya rasa saling menghargai dan penuh dengan penghinaan atau hubungan intim yang kurang memuaskan, membuat pertengkaran terus terjadi.
Bisa juga mereka saling membenci hingga tak bisa menghabiskan saat bersama. Bagi beberapa orang, hubungan toksik seperti ini bukan hanya tidak dapat dipertahankan, namun juga tak bisa dihindari, entah itu karena rasa takut atau karena dikendalikan oleh pasangannya.
Hasilnya, selingkuh menjadi cara terbaik dalam menyabotase hubungan mereka. Mereka paham bahwa saat pasangan mereka mengetahui mereka berselingkuh, mereka akan diusir dari rumah.
Mereka juga tahu bahwa pasangan mereka tak akan lagi memandangnya setelah mengetahui bahwa mereka berhubungan dengan orang lain.
Mereka pun tahu bahwa tidak mungkin hubungan mereka akan bertahan karena perselingkuhan. Jadi, alih-alih menghadapi masalah dalam hubungan dan mencoba menjalani hubungan sehat, mereka berpikir bahwa selingkuh akan membantu mereka keluar dari hubungan beracun yang selama ini dihadapinya.
Baca Juga: Ena-ena 109 Kali dengan Suami Tetangga, Siswi SMP di Klaten Lahirkan Jabang Bayi Usai Ngeluh Diare
Source | : | Kompas.com,Eva.vn,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar