GridPop.ID - Umat muslim begitu menantikan datangnya bulan suci Ramadhan 2023.
Saat Ramadhan tiba, umat muslim akan menjalankan ibada puasa selama satu bulan penuh.
Semua umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadhan tiba.
Namun, ada beberapa golongan yang baginya tidak diwajibkan berpuasa.
Salah satu golongan tersebut adalah anak-anak yang belum memasuki usia baligh (remaja).
Walapun Islam memberi keringanan bagi anak-anak untuk berpuasa, namun biasanya para orangtua mengajarkan untuk berpuasa setengah hari dulu sebagai bentuk latihan.
Agar nantinya saat anak-anak sudah wajib berpuasa, ia sudah terbiasa dan tidak mengalami banyak kesulitan saat menjalankan puasa.
Meski berpuasa terasa berat, akan tetapi banyak manfaat yang didaptkan dari berpuasa.
Termasuk manfaat bagi anak-anak.
Lalu apa saja manfaat berpuasa bagi anak-anak yang orang tua perlu tahu?
Baca Juga: Tak Cuma Kontrol Gula Darah, Manfaat Puasa Ramadhan Juga Bisa Cegah Penyakit Mematikan Ini
Dilansir dari laman tribunbali.com, dikutip dari laman Direktorat Sekolah Dasar (SD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini adalah beberapa manfaat puasa bagi anak:
1). Terlatih Displin
Denga berpuasa dapat mengajari anak untuk disiplin.
Sikap disiplin pada anak perlu dibiasakan dan dilatih sejak dini.
Menanamkan sikap disiplin akan mengajarkan anak hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Anak juga mampu menghargai dan mengikuti aturan yang ada selama menjalankan ibadah puasa.
2). Sistem Kekebalan Tubuh Meningkat
Manfaat kedua dari berpuasa bagi anak adalah dapat meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh).
Puasa bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
Riset menunjukkan, bahwa puasa selama beberapa waktu dapat merangsang aktivitas sel darah putih dan membentuk daya tahan tubuh agar lebih kuat.
3). Melatih Anak Mengendalikan Diri dan Bersabar
Sama halnya seperti sikap disiplin, sikap mengendalikan diri dan bersabar juga harus dilatih sejak dini melalui puasa.
Dengan ber puasa, anak akan menahan diri agar tidak makan dan minum dari terbit hingga terbenamnya matahari.
Menunggu waktu berbuka ini bisa menjadi cara anak untuk belajar banyak hal.
4). Mencegah Anak Kelebihan Berat Badan
Saat sedang puasa, makan dan minum akan dibatasi sehingga bisa mencegah anak makan berlebihan.
Selain itu, puasa juga meningkatkan metabolisme tubuh pada anak.
Hal tersebut bisa membuat anak mengontrol berat badannya dengan lebih baik sekaligus mencegah obesitas.
Nah itulah beberapa manfaat berpuasa untuk anak.
Selain melatih anak untuk berpuasa agar nantinya saat sudah wajib puasa menjadi kuat dan tidak lemas.
Ternyata dengan berpuasa, juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh anak.
Yaitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan juga dapat mencegah anak kelebihan berat badan.
Cara Mengajarkan Anak Berpuasa
Dilansir dari laman kompas.com, berikut ini tiga cara yang harus diperhatikan orangtua saat mengajarkan anak berpuasa:
1. Usia ideal berpuasa bagi anak-anak
Pertama, usia 4 tahun. Pada usia anak sekitar 4 tahun, di mana kondisi kesehatan anak secara fisik maupun mental cukup baik, maka orangtua boleh mengajarkan anak berpuasa.
Akan tetapi, Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Barat dr Ayi Dilla Septarini Sp.A mengatakan, sama halnya seperti berpuasa pada balita, anak usia 4 tahun juga tidak seharusnya berpuasa penuh seharian.
"Pada usia 4 tahun, anak cukup hanya dilatih dengan puasa selama 3-4 jam tanpa makan," ujarnya. Kedua, usia 5-7 tahun.
Anak-anak dalam rentang usia ini dikategorikan sebagai usia yang cukup untuk menanamkan pengertian tentang puasa dan makanannya.
"Idealnya, para orangtua dapat mulai mengajak anak belajar berpuasa saat mereka sudah berusia 7 tahun," kata Desy.
"Pada usia ini, anak-anak cenderung sudah mulai berpikir kritis. Inilah masa-masa paling penting dalam kehidupan mereka," imbuh Ayi.
2. Ajak aktivitas menyenangkan
Diakui Ayi, masa-masa awal seorang anak berlatih puasa Ramadhan merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar.
Sehingga, di awal-awal ia mencoba berpuasa, biasanya anak-anak mungkin akan terlihat lemas dan mengantuk.
"Biarkan mereka menghabiskan waktu tidur siang, namun jangan sampai berlebihan. Ajak anak melakukan berbagai aktivitas seperti belajar, mengaji, membaca buku, mewarnai, atau aktivitas yang menyenangkan lainnya," kata Ayi.
3. Buka puasa secara bertahap
Dikarenakan berpuasa bagi anak-anak adalah masa belajar atau berlatih, maka orangtua sebaiknya tidak memaksakan anak untuk berbuka puasa di waktu yang sama dengan Anda.
"Sesuaikanlah waktu berbuka puasa secara bertahap, sesuai dengan kemampuan masing-masing anak," ucap dia.
"Perlu diingat, puasa bagi anak bukan berarti tidak boleh makan selama seharian penuh, tetapi menunda waktu makan siang mereka saja," lanjutnya.
Pada tahap awal latihan berpuasa Ramadhan, jika anak biasanya sarapan sekitar jam 07.00, orangtua bisa menunda sarapan mereka menjadi jam 09.00 atau 10.00 sebagai latihan menahan lapar.
Setelah sarapan yang tertunda, ajak kembali balita Anda untuk melanjutkan puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00 dan kemudian dilanjutkan lagi hingga waktu maghrib untuk buka puasa bersama.
Jika anak Anda masih belum mampu bertahan, berikanlah mereka sedikit kelonggaran.
Seiring berjalannya waktu dalam satu bulan, anak biasanya akan memiliki peningkatan ketahanan untuk menahan lapar.
Bisa jadi di akhir Ramadhan, mereka mampu tidak sarapan hingga jam 12 siang. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunbali |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar