“Korban ES ditinggal di depan Lapas Bangkalan sendirian, ia mencari angkutan umum untuk pulang.
Dalam perjalanan, MM menelpon dan meminta korban untuk turun dari angkutan umum di depan SPBU Arosbaya,” jelas Wiwit.
Tidak lama berselang, pelaku MM datang menjemput dengan mengendarai motor Honda Scoopy berwarna abu-abu.
Namun mendekati rumah MM, korban diturunkan dan kembali diminta untuk menunggu. Di sinilah awal mula perkara pemerkosaan itu terjadi.
“Pelaku MM berjalan kaki kembali menemui ES. Pelaku mengajak korban berhubungan intim di area perkebunan namun korban menolak. Korban sempat menjerit namun tidak ada warga yang mendengar. Setelah usai, korban ditinggal sendirian,” papar Wiwit.
Aksi kekerasan seksual tersebut menyebabkan luka robek yang cukup parah di organ vital korban dan bekas luka cakar di bagian dada korban.
“Keesokan harinya sekitar jam 12.00 WIB, korban dengan kondisi tubuh masih lemas berupaya mencari jalan keluar untuk pulang.
Namun malah bertemu MM, pelaku membawakan nasi bungkus dan air yang disuapi kepada korban,” papar Wiwit.
Kekerasan seksual kembali terjadi, ES dibawa ke semak-semak untuk diperkosa dan berujung ditinggal lagi.
Kali ini tas korban raib digondol si mantan suami.
“Korban pulang sendiri naik angkutan umum dengan kondisi pakaian dan tubuh basah karena kehujanan di kebun pada Kamis malam. Korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Arosbaya,” kata Wiwit didampingi Kapolsek Arosbaya, AKP Moch Rifai serta Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Risna Wijayati.
Baca Juga: PARAH! Usai Dilecehkan Pacar, Siswi SMA Ini Juga Diperkosa Paman sang Pacar di Rumah Kosong
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar