GridPop.ID - Nyawa wanita ini hilang di tangan suaminya.
Bagaimana tidak? suami wanita ini tega membunuhnya.
Kejadian ini terungkap pada tahun 2019 silam.
Dilansir dari laman GridPop.ID, Imam Karsono, pelaku pembunuhan mengaku kesal dengan tingkah sang istri, Heni Darsita.
Jasad korban ditemukan di kamar mandi rumahnya yang berada di komplek perumahan Praja Nirmala Blok E, Kelurahan Sukaharja pada, Kamis (16/5/2019).
Korban diduga kuat merupakan korban pembunuhan lantaran adanya sejumlah luka di sekujur tubuhnya.
Berdasarkan pengakuan menantu korban, Rizal, wanita itu sehari sebelumya terlibat adu mulut dengan suaminya terkait perceraian.
"Yang saya tau dengan suami sebelumnya itu cerai, dan dengan yang ini baru menikah satu tahun lebih, yang pasti belum dua tahun lah."
"Bukan cemburu, setahu saya alasannya suaminya itu tidak terima kalau diajak berpisah," ucap Rizal di lokasi kejadian, Kamis (16/05/2019).
Selain itu, Imam Karsono juga sempat mengancam bakal membunuh korban saat terlibat pertengkaran.
Adapun motif pembunuhan itu diakui Imam Karsono lantaran kebiasaan sang istri yang meminta bayaran Rp 700 ribu setiap kali berhubungan intim.
"Iya (itu pengakuan pelaku)," lanjutnya.
Adapun pelaku mengaku sempat hendak dibunuh korban karena di malam sebelum kejadian pembunuhan, keduanya terlibat adu mulut.
"Korban sempat memegang pisau. Tapi, sempat ditepis dan mengenai jari kelingking tersangka," ujarnya.
Sementara pelaku membunuh korban dengan memukul menggunakan tangan.
Korban diduga meninggal lantaran kehabisan darah karena luka yang menganga dari terbenturnya pecahan tembok kamar mandi.
Pelaku diringkus polisi saat hendak melarikan diri ke Kalimantan Tengah.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Riset Ungkap 4 Alasan Populer Pasangan Bercerai
Dilansir dari laman kompas.com, dari jawaban responden terungkap 4 alasan paling umum mengapa pasangan suami-istri cerai:
1. Kurangnya cinta atau keintiman
Ini merupakan alasan bercerai paling banyak dengan 47 persen responden mengindikasikan bahwa cinta dalam pernikahan mereka sudah hilang dan membuat mereka memutuskan berpisah dengan pasangannya.
Beberapa orang menjawab lewat pertanyaan terbuka, bahwa mereka tidak lagi punya perasaan cinta pada pasangannya atau merasa pasangannya tidak lagi mencintai mereka meski sudah puluhan tahun menikah.
2. Masalah komunikasi
Sebanyak 44 persen mengaku memiliki masalah komunikasi dengan pasangannya dan hal itu menjadi alasan mengapa mereka bercerai.
Salah satu responden menjelaskan bahwa suaminya dalam beberapa waktu terakhir tidak banyak bicara dan hal itu membuat hubungan mereka dilanda stres.
3. Kurangnya simpati, penghormatan dan kepercayaan
Tiga hal ini merupakan kualitas mendasar sebuah hubungan dan menjadi alasan perceraian terpopuler ketiga.
Para partisipan menjelaskan mereka tidak lagi bisa memercayai pasangannya atau kehilangan hormat kepada pasangannya sehingga memutuskan untuk bercerai. Beberapa psikolog menilai, sikap hormat bahkan lebih krusial daripada rasa cinta dalam sebuah hubungan.
4. Tinggal berjauhan
Pada kehidupan yang ideal, pasangan akan hidup dan tumbuh secara harmonis ketika hidup berdampingan. Namun, kenyataan jauh lebih keras.
Alasan perceraian terpopuler keempat adalah karena pasangan tinggal berjauhan.
Pada pertanyaan terbuka, beberapa responden menjawab tinggal terpisah membuat mereka memiliki nilai dan perilaku yang berbeda.
Ada pula yang menjawab sekadar ingin sesuatu yang berbeda dalam hidup mereka.
Dalam penelitian, para peneliti berspekulasi bahwa empat jawaban terpopuler tersebut dianggap mencerminkan aspek romantis, emosional dan aspek interpersonal dari hubungan sebelumnya.
Sementara itu, alasan perilaku seperti adiksi atau kekerasan justru menurun dari waktu ke waktu.
Penemuan ini juga menemukan adanya perubahan arti pernikahan.
"Semakin banyak orang-orang yang menilai pentingnya rasa cinta, hormat, percaya, dan rasa terhubung dengan pasangannya," katanya.
Sehingga orang-orang mudah saja memutuskan untuk bercerai jika merasa kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi.
Meskipun bercerai bukanlah hal yang mudah, namun bagi banyak orang hal ini terbukti menjadi proses pembelajaran spiritual yang signifikan, serta harus diterima kedua belah pihak alih-alih merasa malu karenanya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar