GridPop.ID - Kisah pria tunanetra yang disembuhkan Nabi Muhammad lewat mimpi.
Nabi Muhammad merupakan nabi terkahir yang diyakini oleh umat Islam.
Kehidupannya diwarnai dengan sejumlah mukjizat, yang salah satunya dapat menyembuhkan lelaki yang tunanetra.
Bagaimana kisahnya?
Dilansir artikel Kompas TV, alkisah, ada seorang tunanetra yang begitu cinta Islam ingin sekali salat di masjid setiap hari.
Namun apa daya, ia tidak bisa melihat. Meskipun begitu, ia dikisahkan hampir tiap hari ke masjid.
Ia kerap datang ke masjid dengan membawa tongkat sebagai sarana penunjuk arah.
Suatu ketika, tongkatnya hilang. Lantas, bagaimana ia bisa ke masjid lagi?
Orang itu ternyata tetap pergi ke masjid pada hari itu.
Dengan penuh keyakinan lelaki tunanetra itu berjalan seperti orang yang melihat ketika ke masjid menunaikan salat berjemaah.
Tidak ada rasa khawatir sama sekali dalam diri orang tersebut, walau nantinya ia akan celaka akibat sikap pasrahnya.
Benar saja, ketika berjalan menuju masjid lelaki tunanetra itu terjatuh dan terluka. Kepalanya bocor hingga berdarah. Ia pun gagal salat berjemaah di masjid dan pulang.
Sesampainya di rumah, ia justru kena marah istri.
“Beginilah akibatnya jika selalu memaksakan diri berjemaah. Padahal salat jemaah itu bukan hal wajib!” kata sang Istri.
Mendengar omelan istrinya, lelaki tunanetra hanya bisa menjawab, “Aku tidak sanggup untuk tidak salat berjemaah. Meski cahaya bola mataku tidak ada, tapi Allah selalu memelihara cahaya hatiku.”
Malam pun tiba. Lelaki tunanetra tersebut tidur.
Malam itu memang menjadi malam istimewa bagi lelaki itu. Tak dinyana, Rasulullah SAW menjumpainya dalam mimpi.
“Mengapa engkau bertengkar dengan istrimu?” tanya Nabi.
“Karena mengikuti sunahmu, ya Rasulullah,” jawabnya.
Sunah Nabi tersebut adalah sebisa mungkin untuk salat berjemaah di masjid. Dan, lelaki itu dengan sekali keterbatasan dirinya yang tidak bisa melihat tetap ingin menjalankan sunah Nabi.
Lantas, dalam mimpi itu Rasulullah mengusapkan tangannya pada mata laki-laki itu.
Sungguh ajaib seketika penglihatannya menjadi pulih. Ia pun kemudian dapat melihat kembali. Wallahu a'lam.
*Disarikan dari kitab Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Ashfiya karya Sayid Bakari al-Makki bin Sayid Muhammad Syatho ad-Dimyathi*
Sebagai informasi tamabhan, perintah shalat berjamaah sendiri telah ada dalam Al Quran berikut:
"Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk," (QS al-Baqarah: 43).
Beberapa ulama menafsiri kalimat terakhir dalam ayat tersebut sebagai shalat berjemaah.
Bahkan sejumlah ulama menjadikan ayat itu sebagai landasan untuk mewajibkan shalat berjemaah.
Nabi Muhammad SAW sendiri telah menganjurkan umatnya untuk menunaikan shalat lima waktu secara berjemaah.
Bahkan, dikatakan tak sempurna shalat seorang Muslim yang bertetangga dengan masjid jika tidak menunaikan shalat berjamaah.
"Tidak sempurna sholat seseorang yang bertetangga dengan masjid kecuali dengan berjemaah. Dalam suatu riwayat, kecuali di masjid," (HR Ahmad).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar