GridPop.ID - Anak-anak diizinkan untuk ikut berpuasa selama bulan suci Ramadan.
Sebagai orang tua, tentu harus memahami tips puasa agar anak kuat tahan lapar selama berpuasa di bulan suci Ramadan.
Orang tua juga harus menunjukan sikap mengaush dan membimbing para anak secara lembut untuk berpuasa.
Melansir Tribun Ramadan, Dokter Spesialis Anak di Medcare Medical Center yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), Sameer Saade menyerukan pemikiran positif, pengasuhan yang lembut dan tetap tenang selama proses berlangsung.
"Ini akan memastikan jalannya puasa yang lebih efektif, dan juga meningkatkan harga diri anak," kata Saade.
Ahli Diet dari Prime Hospital yang berbasis di UEA, Sakina Muntasir mengatakan bahwa sahur untuk anak-anak harus serupa dengan sahur untuk orang dewasa.
"Oat, telur, roti gandum dan buah adalah pilihan yang baik," kata Muntasir.
Saat berbuka puasa untuk anak-anak, mulailah dengan memberikan jus segar atau buah maupun kurma yang kaya air.
"Hindari makanan yang digoreng atau berminyak saat berbuka puasa. Bagilah makan malam menjadi tiga bagian, buka puasa, makan malam dan setelah makan malam,
Baca Juga: 6 Tips Puasa untuk Penderita GERD agar Tak Kambuh Selama Bulan Ramadhan, Apa Saja?
untuk memastikan anak memiliki kesempatan yang baik dalam mendapatkan nutrisi yang cukup," tegas Muntasir.
Sebagai informasi tambahan, dikutip dari Kompas.com, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Prof Dr Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, Sp.A(K), anak dapat berpuasa di usia berapa pun.
Dia menyampaikan jika anak sudah siap untuk berpuasa, dan tertarik maka orangtua dapat menuntunnya untuk melakukan puasa Ramadhan.
"Sering kali anak anak tertarik dan ingin untuk berpuasa meskipun belum diwajibkan dalam agama.
Pada saat dia ingin, dia boleh kita ajak (berpuasa)," ujar Damayanti dalam Live Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (29/3/2022) silam.
Ia menegaskan pada orang tua juga harus menjelaskan bahwa makna puasa bukan sekadar tidak boleh makan dan minum saja, tetapi jujur pada dirinya sendiri.
Artinya, saat anak belajar puasa saat Ramadhan, anak bisa mengatakan bahwa dirinya tidak kuat untuk terus puasa hingga satu hari penuh.
"Saat anak ingin ikut berpuasa berapa pun usianya yang sudah balita atau lebih, dan mengungkapkan ingin berpuasa (diperbolehkan). Ingatkan juga bahwa puasa anak yang belajar tidak punya target," papar Damayanti.
Dia mengingatkan agar para orangtua tidak memaksakan anak berpuasa selama Ramadhan, jika usianya belum mencapai usia akil balig.
"Dapat dilihat dulu kekuatannya berpuasa, dan orangtua mengajarkan mereka salah satu belajar puasa adalah belajar jujur.
karena kan tuhan ini tidak menjadikan puasa ini menjadi penyakit, kalau anak sakit juga enggak boleh dipaksa karena itu merusak diri," imbuhnya.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: 5 Tips Puasa Bagi Lansia, Usia Senja Tak Jadi Hambatan Tetap Jalani Ibadah di Bulan Penuh Berkah
Source | : | Kompas.com,Tribun Ramadan |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar