"Itu (oksitosin) benar-benar dapat membantu kita tertidur," ujar Prewitt.
"Jika kita memiliki tidur yang baik, ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan karena tubuh mendapatkan istirahat yang diperlukan untuk memulihkan diri."
- Meredakan Stres
Tubuh akan melepaskan endorfin saat berhubungan intim, yang bertindak sebagai pereda nyeri alami tubuh.
Namun, sebuah studi melaporkan individu yang terlibat dalam rutinitas seksual atau bercinta dengan pasangan mengalami penurunan kadar kortisol ke kisaran normal.
Hormon oksitosin dan endorfin yang dilepaskan tubuh saat berhubungan seks akan membantu menurunkan kadar kortisol ini.
"Ada banyak cara lain agar kita dapat mengalami kegembiraan atau kebahagiaan tanpa terkait dengan hubungan seks," kata Prewitt.
"Bagi yang berpasangan dan tidak dapat berhubungan seks, masih ada ikatan emosional dengan menghabiskan waktu bersama dan melakukan hal-hal yang disukai."
"Terlibat dalam hubungan dengan orang-orang tepercaya dan yang mendukung kita juga bermanfaat bagi kesehatan mental."
Frekuensi Normal Berhubungan Intim
Melansir Tribun Medan, dokter Boyke memaparkan bahwa frekuensi hubungan intim setiap minggunya tergantung usia suami maupun istri.
"Tergantung umur, 20 - 30, seminggu 4 atau 5 kali," ucap dr Boyke dikutip Tribunmedan.com dari kanal YouTube Merry Riana, Jumat (11/11/2022).
Sedangkan untuk usia 30 hingga 40 tahun normalnya melakukan hubungan intim sebanyak 2 atau 3 kali, 50 hingga 60 tahun 2 kali dalam seminggu dan usia diatas 60 tahun normalnya melakukan hubungan intim sekali dalam seminggu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar