Jam internal ini disebut dengan ritme sirkadian yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang. Butuh beberapa hari bagi tubuh untuk menyesuaikan.
Selain sikulus tidur-bangun ini tadi, jet lag juga bisa menyebabkan terganggunya fungsi tubuh lainnya seperti merasa lapar dan buang air besar juga akan terpengaruh.
2. Efek sinar matahari
Jet lag juga bisa terjadi lantaran efek sinar matahari. Pengaruh utama pada ritme sirkadian adalah sinar matahari.
Cahaya memengaruhi pengaturan melatonin, hormon yang membantu sel-sel di seluruh tubuh bekerja sama.
Baca Juga: Gampang Banget! Begini Cara Mengatasi Noda Deodoran yang Menempel pada Pakaian
Sel-sel di jaringan di belakang mata mengirimkan sinyal cahaya ke area otak yang disebut hipotalamus.
Saat cahaya redup di malam hari, hipotalamus memberi sinyal ke organ kecil di otak yang disebut kelenjar pineal untuk melepaskan melatonin.
Pada siang hari terjadi sebaliknya. Kelanjar pineal melepaskan sedikit melatonin.
3. Tekanan dan atmosfer kabin maskapai
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan tekanan kabin dan ketinggian yang terkait dengan perjalanan udara dapat menyebabkan beberapa gejala jet lag, terlepas dari perjalanan lintas zona waktu.
Selain itu, tingkat kelembapan rendah di pesawat juga berpengaruh.
Jika tak minum cukup air selama penerbangan, seseorang tak hanya akan mengalami dehidrasi tetapi juga menyebabkan beberapa gejala jet lag. GridPop.ID (*)
Source | : | TribunJakarta.com,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar