GridPop.ID - Cara mengatasi jet lag bagi jemaah haji yang terbang ke Arab Saudi ini perlu diketahui.
Selisih waktu Indonesia dan Arab Saudi sendiri adalah selama 4 jam.
Dengan adanya perbedaan waktu anatara Indonesia dengan Saudi Arabia tak jarang membuat tubuh kesulitan menyesuaikan keadaan.
Sehingga tak heran ada jemaah haji yang kerap mengalami jet lag atau ketidak mampuan tubuh untuk menyingkronkan keadaan di tempat yang baru.
Utamanya, dipicu akibat perbedaan waktu empat jam antara Indonesia dan Arab Saudi.
Kondisi jet lag ini merupakan kelainan sementara dalam penerbangan yang menyebabkan tubuh menjadi lelah, bingung, dehidrasi, diare, bahkan bisa menyebabkan amnesia sesaat.
Jet lag juga dapat menganggu pola tidur tubuh kita yang membuat kita merasa mengantuk dan tidak semangat menjalani hari.
Lantas, adakah cara mengatasi jet lag bagi jemaah haji?
Dilansir oleh tribunjakarta.com dari akun Instagram resmi @kemenag_ri, Dr Rosi tim promosi kesehatan PPIH Arab Saudi 2023 membagikan tips mengatasi jet lag bagi para jemaah calon haji.
Baca Juga: Ramai di Twitter Tautan wa.me/settings Bikin WhatsApp Eror, Begini Cara Mengatasinya!
Dr Rosi menyampaikan, ada beberapa cara mengatasi jet lag pasca penerbangan ke Tanah Suci.
Berikut cara mengatasi jet lag bagi jemaah haji yang dirangkum TribunJakarta dari @kemang_ri:
1. Minum air minimal 200 ml per jam.
2. Tidak menahan buang air kecil maupun buang air besar
3. Tetap konsumsi makanan selama penerbangan
4. Lakukan peregangan tubuh
5. Upayakan tetap terjaga 1 jam sebelum pesawat mendarat
Jika ada keluhan kesehatan segara konsultasikan dengan dokter pendamping kloter
Penyebab jet lag
Dilansir oleh kompas.com dari Mayoclinic berikut ini penyebab jet lag terjadi:
1. Gangguan pada ritme sirkadian
Jet lag dapat terjadi kapan saja saat seseorang melewati dua zona waktu atau lebih.
Menyeberangi beberapa zona waktu membuat jam internal tidak sinkron dengan waktu lokal baru.
Jam internal ini disebut dengan ritme sirkadian yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang. Butuh beberapa hari bagi tubuh untuk menyesuaikan.
Selain sikulus tidur-bangun ini tadi, jet lag juga bisa menyebabkan terganggunya fungsi tubuh lainnya seperti merasa lapar dan buang air besar juga akan terpengaruh.
2. Efek sinar matahari
Jet lag juga bisa terjadi lantaran efek sinar matahari. Pengaruh utama pada ritme sirkadian adalah sinar matahari.
Cahaya memengaruhi pengaturan melatonin, hormon yang membantu sel-sel di seluruh tubuh bekerja sama.
Baca Juga: Gampang Banget! Begini Cara Mengatasi Noda Deodoran yang Menempel pada Pakaian
Sel-sel di jaringan di belakang mata mengirimkan sinyal cahaya ke area otak yang disebut hipotalamus.
Saat cahaya redup di malam hari, hipotalamus memberi sinyal ke organ kecil di otak yang disebut kelenjar pineal untuk melepaskan melatonin.
Pada siang hari terjadi sebaliknya. Kelanjar pineal melepaskan sedikit melatonin.
3. Tekanan dan atmosfer kabin maskapai
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan tekanan kabin dan ketinggian yang terkait dengan perjalanan udara dapat menyebabkan beberapa gejala jet lag, terlepas dari perjalanan lintas zona waktu.
Selain itu, tingkat kelembapan rendah di pesawat juga berpengaruh.
Jika tak minum cukup air selama penerbangan, seseorang tak hanya akan mengalami dehidrasi tetapi juga menyebabkan beberapa gejala jet lag. GridPop.ID (*)
Source | : | TribunJakarta.com,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar