GridPop.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) rabies di provinsi NTT.
Pasalnya 2 Kabupaten di NTT yakni Kabupaten Sikka dan Timot Tenggah Selatan (TTS) darurat virus rabies.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di NTT mencapai 12.576 pada 2023.
Kasus GHPR di Sikka mencapai 518 dengan 1 kematian dari Januari hingga April 2023.
KLB rabies di NTT ini masih ditangani di tingkat lokal oleh pemerintah bersama masyarakat setempat.
Dalam tiga tahun terakhir (2020-April 2023), rata-rata kasus GHPR ada sebanyak 82.634 dengan kematian 68 orang per tahun.
Namun, kasus tertinggi dilaporkan pada 2022 yang mana jumlah kasus GHPR sebanyak 104.299 dengan 102 kematian.
Hingga April 2023, dilaporkan jumlah kasus GHPR 31.113 dengan 11 kematian.
Provinsi dengan kasus GHPR tertinggi, yaitu:
Penyebab rabies
Rabies adalah salah satu penyakit tertua dalam sejarah manusia, yang kasusnya muncul sekitar 4.000 tahun lalu.
Untuk sebagian besar sejarah manusia, gigitan hewan rabies berakibat fatal.
Dulu, orang sangat takut dengan rabies, sehingga setelah digigit hewan yang berpotensi rabies, banyak yang bunuh diri. Virus famili Rhabdoviridae adalah virus yang menjadi penyebab rabies.
Virus tersebut paling sering menyebar melalui gigitan mamalia yang terinfeksi, termasuk yang peliharaan maupun liar.
Namun, penularan juga dapat terjadi dari air liur yang mengenai kulit atau selaput lendir yang luka.
Misalnya, anjing rabies yang menjilat luka kaki Anda.
Infeksi rabies juga bisa terjadi melalui cara lainya, seperti:
Apakah penyakit rabies bisa sembuh?
Masih melansir Kompas.com, dari data Microbiology Society menunjukkan, virus penyebab rabies adalah salah satu jenis virus yang paling mematikan di dunia.
Data tersebut mencatat hanya enam orang yang diketahui selamat dari infeksi rabies saat gejala muncul.
Namun, ada kasus langka rabies bisa sembuh dengan perawatan ekstrem lewat pembiusan koma agar virus di otak turut mati. Dilansir dari Mayo Clinic, kebanyakan tidak ada pengobatan efektif untuk mengatasi infeksi rabies.
Pengobatan penyakit ini bertujuan mencegah infeksi parah sampai berujung kematian.
Oleh karena itu, jika Anda merasa telah terkena rabies, Anda harus mendapatkan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi.
Pertolongan pertama saat digigit hewan rabies
Jika Anda atau orang terdekat pernah digigit hewan yang disinyalir mengalami rabies, Anda perlu mendapatkan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi rabies.
Suntikan pencegah rabies mengandung rabies immune globulin untuk mencegah virus menginfeksi tubuh lebih lanjut. Suntikan ini diberikan jika Anda belum mendapatkan vaksin rabies.
Injeksi ini diberikan di dekat area di mana hewan tersebut menggigit Anda. Jika memungkinkan, Anda harus segera mendapatkan suntikan ini setelah mendapatkan gigitan.
Selain itu, untuk pencegahan Anda juga perlu mendapatkan serangkaian vaksinasi rabies untuk membantu tubuh Anda belajar mengidentifikasi dan melawan virus rabies.
Vaksinasi rabies diberikan di area lengan. Jika sebelumnya Anda belum pernah mendapatkan vaksin rabies, Anda akan menerima empat suntikan anti-rabies selama 14 hari.
Jika Anda telah mendapatkan vaksin rabies, Anda akan mendapat dua suntikan anti-rabies selama tiga hari pertama.
Setelah menyimak apakah penyakit rabies bisa sembuh di atas berikut pertolongan pertamanya, jangan sepelekan lagi masalah kesehatan ini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar