“Hubungan seks dari memiliki sebuah boneka seks hanyalah apsek yang sangat kecil; yang paling menyenangkan adalah bagaimana menjaganya, memberinya baju, memakaikan make-up, dan berinteraksi dengannya," ujarnya.
Ia sampai mengaku menyayangi April lebih dari apa yang dibayangkan sebelumnya.
Setiap kencan, burger menjadi menu wajib bagi James dan April.
Namun, banyak yang tak tahu bahwa teman kencan James bukan manusia.
“Luar biasa. Rasanya seperti berhubungan seks denga wanita sebetulnya.
Perbedaan terbesarnya adalah, apa pun posisi yang Anda inginkan, Anda yang harus aktif, karena ia (April) tidak bisa melakukannya sendiri,” aku James, dilansir dari New York Post.
James beruntung karena istrinya tahu belaka, dan lebih dari itu, memahami hubungan si suami dengan si boneka seks—meski butuh waktu untuk menerimanya.
“Jika ia benar-benar menginginkannya, ia bisa saja keluar dan menemukan orang lain, tapi ia tidak melakukan itu, dan itu benar menurutku,” ujar Tine.
James untuk ke depannya berharap dapat menebus robot seks senilai Rp135 juta yang bernama Harmony.
Robot seks yang tengah dikembangkan oleh Matt McMullen dari The Real Doll Company ini punya kecerdasan buatan, bisa tersenyum, berbicara, dan bisa merespon ketika berhubungan seks.
Sementara itu dilansir dari Tribun Bali, dr. Made Oka Negara, M.Biomed selaku dosen FK Udayana yang juga Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Cabang Denpasar menerangkan alasan pria yang menyukai sex doll.
Source | : | intisari.id,Tribun Bali |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar