"Sex doll bisa menjadi alternatif pilihan, karena pasif dan bisa diperlukan sesuai kehendak bagi laki-laki.
Misalkan si laki-laki sedang ingin melakukan hubungan seksual, tinggal ambil sex dollnya, waktu berhubungan seksual mau diapakan saja, dicium, dipeluk itu bisa.
Artinya karena sex doll ini “nurut” sesuai keinginan laki-laki," jelasnya.
"Jadi secara emosional dia bisa mengikuti kemauan pihak laki-laki walaupun tidak secara alamiah.
Padahal hubungan yang bagus kan alamiah, sharing, give and take, itu yang tidak didapatkan dengan sex doll.
Itu mengapa yang menggunakan sex doll itu dengan alasan satu, suka variasi, ingin bervariasi, ingin tahu, dan tidak punya pasangan.
Dua, bervariasi dan punya pasangan. Pasangannya tahu dan digunakan seperlunya.
Tiga, yang ini karena tidak memiliki kepercayaan diri atau menolak untuk membina relasi atau sangat ingin mendominasi dalam hubungan seksual," lanjutnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | intisari.id,Tribun Bali |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar