GridPop.ID - Virus rabies kembali memakan korban.
Kali ini seorang bocah perempuan berusia lima tahun, warga Desa Pangkuk Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Bocah 5 tahun tersebut dinyatakan meninggal dunia usai digigit anjing peliharaanya.
Melansir TribunWow.com kabar tersebut dibagikan akun Twitter @kgblgunfaedah pada Jumat (16/6/2023) dan kemudian viral.
Bocah tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapat penanganan medis.
Dalam video itu bocah tersebut terlilihat dikelilingi oleh tenaga medis dan keluarganya.
"Adik minum sebentar yuk," ujar seorang tenaga medis.
"Adik aja yang minum," kata bocah perempuan tersebut.
"Minum-minum," tutur ibu bocah tersebut.
Namun setelah beberapa detik bocah tersebut mengalami kejang-kejang dan lalu menangis.
Karena kondisinya yang semakin memburuk bocah tersebut meninggal dunia pada Minggu (11/6/2023).
Baca Juga: Kasus Rabies di NTT Capai Angka 12 Ribu, Pemerintah Tetapkan NTT KLB Rabies
Adapun dalam video tersebut memberikan peringatan kepada publik agar berhati-hati terhadap binatang peliharaan.
"Harus lebih waspada dengan yang namanya binatang walaupun peliharaan sendiri nggih, Semeton," bunyi tulisan yang ada dalam video.
Bocah perempuan berusia 5 tahun meninggal dunia setelah sempat digigit anjing peliharaannya di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Sebelum meninggal dunia, bocah berusia 5 tahun tersebut sempat dibawa ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan… pic.twitter.com/V1utfQO5gS
— Kegoblogan.Unfaedah (@kegblgnunfaedh) June 16, 2023
Kerabat keluarga korban menuturkan jika bocah tersebut sudah digigit sejak sebulan lalu.
"Saat dia digigit, bapaknya langsung menghubungi saya. Saya sudah sarankan cepat dibawa ke Puskesmas biar di VAR. Tapi kata bapaknya, lukanya hanya kecil," ujar Santika sang kerabat.
"Setelah digigit itu, R*** juga baik-baik saja badannya tidak panas. Dua temannya yang pernah digigit sekitar enam bulan yang lalu juga sampai saat ini baik-baik saja," sambungnya.
Maraknya penyebaran virus rabies ini membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ikut buka suara.
Mereka menyampaikan terdapat tiga cara yang bisa dilakukan jika terlanjur digigit hewan pembawa virus rabies, termasuk anjing.
Diketahui, lebih dari 95 persen kasus rabies terjadi karena gigitan anjing. Saat terkena gigitan, segera cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit.
"Kalau tergigit, tetap tenang. Luka dicuci dengan air mengalir. Harus mengalir supaya virus rabies bisa keluar. Kalau air baskom, akhirnya virus terbalik-balik di situ terus. Harus selama 10-15 menit. Harus pakai sabun," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, Novie Homenta Rampengan dikutip dari Kompas.com.
Langkah kedua, berikan antiseptik seperti iodin atau alkohol dengan kadar 70 persen.
Kemudian, segera ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau rumah sakit terdekat agar ditangani lebih lanjut.
Ia menyampaikan, penanganan cepat diperlukan untuk mencegah kematian.
Sebab, masih banyak masyarakat yang merasa tidak perlu dibawa ke rumah sakit karena gigitan kecil dan tidak berdarah.
Lebih lanjut dia menyampaikan, luka gigitan terbagi menjadi luka risiko tinggi dan risiko rendah.
"Yang berisiko tinggi itu luka pada mukosa, luka banyak, luka di daerah bahu ke atas. Itu dekat otak, jadi cepat menyebar.
Risiko rendah yaitu luka jilatan pada pada kulit terbuka, luka lecet, dan sebagainya," tutur Novie.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Kasus Rabies di NTT Capai Angka 12 Ribu, Pemerintah Tetapkan NTT KLB Rabies
Source | : | Kompas.com,Tribunwow.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar