GridPop.ID - Hampir setiap perempuan mengalami pendarahan vagina saat atau setelah melakukan hubungan intim.
Bahkan menurut sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Menopuasal Medicine, hampir 63 persen perempuan mengalami perdarahan vagina saat memasuki usia menopause.
Sumber pendarahan postcoital pada perempuan yang lebih muda dan mereka yang telah memasuki masa menopause pun berbeda.
Dikutip dari Healthline, pendarahan pada mereka yang belum memasuki masa menopause biasanya bersumber dari serviks alias leher rahim.
Melansir Kompas.com, diungkapkan penyebab perdarahan vagina yang disebabkan oleh kondisi umum berikut ini.
Berhubungan seks, terutama seks yang kasar, dapat menyebabkan luka kecil atau goresan pada vagina. Hal ini lebih mungkin terjadi jika kita mengalami kekeringan pada vagina karena menopause, menyusui, atau faktor lainnya.
Vagina kering yang biasanya merupakan gejala menopause dapat menyebabkan pendarahan.
Namun, ada faktor lain yang dapat menyebabkan vagina kering, seperti:
Sebagai solusi alami mengatasi miss V kering saat berhubungan intim, dianjurkan dr Boyke sebaiknya menggunakan gel yang terdapat banyak mengandung air di dalamnya.
Sementara untuk penggunaan bahan alami, dianjurkan menggunakan minyak kelapa atau minyak zaitun.
"Kalau mau menggunakan gel, gunakanlah kalau bisa sih yang solobilitasnya terbuat dari air.
Tapi kalau pun tidak ada silakan menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa itu jauh lebih aman ketimbang menggunakan gel-gel yang kimia, virgin coocnut oil misalnya, pokonya minyak untuk kesehatan," pungkas dr Boyke dilansir dari Serambinews.com.
Erosi serviks
Erosi serviks merupakan kondisi yang terjadi saat jenis sel yang umumnya tumbuh di dalam serviks menjadi tumbuh di bagian luarnya, dan bisa memicu peradangan.
Kondisi yang juga dikenal dengan nama cervical ectopy atau cervical eversion, juga disebabkan oleh tingginya kadar estrogen, hormon yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem reproduksi.
Polip
Polip adalah pertumbuhan sel non-kanker yang biasa ditemukan di serviks atau di lapisan endometrium rahim.
Polip sendiri memiliki bentuk menjuntai seperti liontin bundar di rantai dan gerakannya dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya serta menyebabkan perdarahan dari pembuluh darah kecil.
Genitourinary syndrome of menopause (GSM)
GSM atau atrofi vagina merupakan kondisi yang umumnya terjadi pada mereka yang memasuki usia perimenopause dan menopause atau mereka yang indung telurnya diangkat.
Perlu diingat, seiring bertambahnya usia, terutama ketika kita mulai berhenti menstruasi, tubuh akan memproduksi lebih sedikit estrogen.
Lalu saaat kadar estrogen lebih rendah, beberapa hal pun akan terjadi pada vagina, termasuk menghasilkan lebih sedikit pelumas vagina, sehingga vagina bisa menjadi kering dan meradang.
Kanker
Pendarahan vagina, terutama pendaragan setelah melakukan hubungan seksual merupakan gejala umum kanker serviks atau vagina.
Bahkan faktanya, sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2021 di The Obstetrician & Gynaecologist menemukan bahwa perempuan yang mengalami pendarahan postcoital menderita kanker serviks.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Penyebab Hubungan Intim Terasa Menyakitkan Bagi Wanita, Kenali 9 Pemicunya
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar