"Salah satu paraphilia itu adalah fetish, di mana seorang individu merasa terangsang dengan bagian tubuh yang nonseksual atau benda-benda nonseksual," jelasnya.
Pada pemilik fetish, mereka akan merasa terangsang dengan benda atau hal-hal nonseksual.
"Dia bisa terangsang dengan pusar, ketiak, jempol kaki, betis, telapak kaki, dan masih banyak lagi fetish yang bagian tubuh nonseksual," ujarnya.
Mengapa fetish bisa muncul?
Zoya menyebut sebagian besar penderita paraphilia, termasuk fetish, adalah laki-laki.
Hal itu karena banyak laki-laki yang hidup di dunia dengan sistem patriarki ini perasaannya tidak bisa diakomodir, atas nama gender.
Baca Juga: Sudah Punya Pekerjaan Mentereng, Polisi Curigai Ada Motif Perempuan Kebaya Merah Selain Fetish, Apa?
Laki-laki harus kuat, laki-laki tidak boleh menangis, laki-laki harus tegas, tidak boleh lembek, dan sebagainya.
"Ketika anak cowok tidak diakui perasaannya, sehingga dia harus melakukan sesuatu terhadap ketidaknyamanannya.
Ketidaknyamanan emosi itu biasanya dia sublimasi atau dia ubah jadi kenyamanan yang kayaknya aman buat cowok," jelas Zoya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnewswiki |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar