Bahkan, perceraian orang tua selama masa kanak-kanak adalah satu-satunya prediktor sosial yang paling kuat atas kematian dini.
3. Kesehatan mental
Perceraian mendatangkan malapetaka pada stabilitas psikologis banyak anak-anak.
Setelah perceraian orangtua mereka, anak-anak mengalami berbagai reaksi emosional termasuk kesedihan, marah, kesepian, depresi.
Kecemasan meningkat, khawatir, kepuasan hidup yang lebih rendah, harga diri yang rendah, dan rasa bersalah untuk masalah orang tua mereka.
Perceraian orangtua juga dapat menyebabkan pengembangan gangguan suasana hati dan gangguan bipolar.
4. Efek antar generasi
Studi Longitudinal Nasional Inggris terhadap anak-anak yang lahir pada tahun 1958 menemukan bahwa mereka yang mengalami perceraian orangtua antara usia tujuh hingga 16 tahun mengalami peningkatan risiko psikopatologi yang signifikan.
Sebuah studi besar Finlandia menemukan bahwa anak-anak berusia 22 tahun dari orangtua yang bercerai mengalami lebih banyak kehilangan pekerjaan.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul "Viral Momen Anak Kecil Pandangi Foto Sang Ayah yang Pergi Bersama Pelakor, Nangis Dipelukan Ibu"
(*)
Source | : | Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar