"Justru saya yang sempat nangis karena belum bisa membelikannya sepatu," ujar Fitri, yang terlihat berkaca-kaca saat mengingat anaknya menggunakan sepatu sobek untuk tes masuk polisi.
Fitri mengatakan, sepatu yang sobek di bagian atasnya tersebut oleh zidan ditambal menggunakan tapping untuk olahraga yang kebetulan ada.
"Soalnya kalau tak ditaambal mungkin sulit untuk digunakan berlari," katanya.
Saat menggunakan sepatu sobek yang ditambalnya, kata Fitri, Zidan tak mengeluh sama sekali, bahkan saat itu ia dan ayahnya meminta maaf kepada Zidan.
"Saya yang bilang, maaf ibu sama bapa belum bisa ngasih yang terbaik buat kamu. Dia bilang gak apa-apa, Dede yang akan ngasih terbaik buat ibu sama bapak," tuturnya.
Fitri mengatakan, Zidan menambal sepatu sobeknya tersebut saat subuh, sebelum berangkat tes.
"Saya lihat dia tambal ini, saya nangis, jam tiga subuh nambal ini, setengah empat baru pergi untuk tes. Saya minta maaf kepada anak saya, tapi anak saya jawabnya kaya gitu," kata Fitri, yang sesekali mengusap air matanya.
Dedy mengatakan, mungkin pada saat tes terpantau sama komandannya di sana karena mengkin ditambal sama taping yang mencolok berwarna biru karena itu yang ada.
"Alhamdulillah, sudah rezekinya mungkin, berkat doa-doa semuanya," kata Dedy, yang terlihat berkaca-kaca.
Fitri mengaku, sangat bersyukur dan berterima kasih, ada komandannya yang melihat menggunakan sepatu itu, dan Zidan diberi sepatu oleh komandan tersebut.
"Bahkan sepatunya jauh lebih bagus dari sepatu yang anak saya gunakan sebelumnya," ucapnya.
Bahkan, video Zidan saat tes mengikuti sepatu sobek yang ditambal tapping viral di media sosial.
Dedy mengaku, kini sepatu yang mengantarkan anaknya menjadi polisi akan disimpan dengan baik.
"Ini akan disimpan, pengingat perjuangan anak saya untuk bisa masuk polisi. Bahkan saat saya lihat sepatu ini, air mata suka menetes," kat Dedy, yang terlihat berkaca-kaca sambil menunjukan sepatu milik Zidan tersebut.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman tribunjabar.id, Dedy mengaku selalu berpesan kepada Zidan, nanti kalau sukses, jadi seorang polisi jangan lupa diri.
"Tetap jadi diri sendiri, jadi orang jujur, amanah, dan tetap istikamah, itu yang selalu saya sampaikan," ucapnya.
Sebelum lolos seleksi polisi, kata Dedy, Zidan sekolah di SDN Ciptawinaya, Cipicung, Baleendah, dilanjutkan ke SMPN Baleendah 2, lalu SMKN 2 Baleendah.
"Di SMKN 2, Zidan jurusan Tata Boga, tak nyambung memang, tapi jadi polisi sudah jadi cita-citanya saat TK. Kalau jadi polisi gagah katanya," ucapnya. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnewsmaker,TribunJabar |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar