GridPop.ID - Seks salah satu cara menjaga kedekatan antara pasangan suami istri agar tetap harmonis.
Tak hanya soal psikologi, seks juga memiliki beberapa fakta ilmiah.
Ada beberapa fakta ilmiah mengenai seks yang mungkin tak banyak diketahui orang.
Melansir Tribun-Bali.com, berikut penjelasan deretan fakta ilmiah tentang seks.
Manfaat pelukan usai aktivitas seksual
University of Toronto menyimpulkan mereka yang tidak berpelukan usai berhubungan seks tidak bisa memuaskan pasangan dengan maksimal.
Wanita senang dengan ritual bermesraan sebelum dan sesudah seks.
Kebahagiaan wanita berujung pada kepuasan seks yang optimal. Kondisi ini berkaitan dengan pelepasan oksitosin pada tubuh ketika pasangan saling bermanjaan dan bermesraan usai beraktivitas seksual.
Aktivitas seksual tidak jorok saat bergairah
Beberapa orang menganggap seks sebagai aktivitas yang jorok, tidak higienis, dan sebagainya. Namun saat kita bergairah atau terangsang, maka semua hal yang dianggap jorok itu hilang. Seks tidak lagi menjijikkan selama kita menikmatinya.
Kolesterol tingga menghambat seks
Kolestrol tinggi bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rutgers University, mereka yang mengonsumsi obat penurun kolesterol lebih bisa menikmatik seks ketimbang yang tidak.
Hal ini hanya berlaku untuk Anda yang memiliki masalah kolestrol tinggi.
Aktivitas seksual bantu bakar kalori
Menurut study yang dilakukan peneliti dari Universitas Quebec, berkeringat di ranjang selama satu jam bisa membakar kalori setara dengan 30 menit berlari.
Menurut penelitian itu, pria rata-rata membakar 4,2 kalori per menit selama aktivitas seksual, sedangkan wanita 3,1 kalori. Secara keseluruhan, pria dan wanita membakar sekitar 101 dan 69 kalori setiap kali bercinta
Pikiran menentukan jumlah pasangan seksual
Baca Juga: Tak Melulu dengan Seks, Ini Cara Merawat Hubungan Tetap Intim dengan Pasangan
Menurut University of California di AS, getaran di otak manusia mempengaruhi banyaknya pasangan dan aktivitas seksual yang mereka dapatkan.
Para peneliti sampai pada kesimpulan ini setelah mereka memindai otak para relawan yang diminta melihat gambar-gambar soal seks dan kemudian diminta bercerita tentang kehidupan seksual mereka.
Ternyata relawan yang otaknya paling aktif saat melihat gambar erotis adalah orang yang memiliki pasangan seksual lebih banyak.
Berkenalan dengan orientasi seksual
Mendengar kata orientasi seksual, kita mungkin langsung mengaitkannya dengan homoseksual, heteroseksual, maupun kelompok LGBT.
Nyatanya, orientasi seksual ternyata tak hanya dua jenis di atas.
Mengutip Kompas.com, orientasi seksual adalah ketertarikan emosional, seksual, dan romantisme yang dirasakan seorang individu terhadap individu lain.
Sebagian orang mungkin sudah menyadari orientasi seksual yang ia miliki sejak kecil.
Walau demikian, beberapa individu lain memerlukan pengalaman seksual terlebih dahulu untuk bisa mengidentifikasi orientasi seksual dalam dirinya.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Pantas Nggak Terangsang, dr Boyke Ungkap Penyebab Gairah Pasangan Hilang saat Bercinta
Source | : | Kompas.com,Tribun-Bali.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar