Dila, menurutnya bukan anak kecil lagi yang harus diberi tahu dengan pelan-pelan.
"Tapi kan Dila sudah punya brain, sudah punya anak, jadi nggak bisa dia bilang eee Mami jangan atur-atur saya lagi it's oke. Kalau enggak mau dibiilang saya bilang lisannya Islam, di surat nabi Lut ini haram," katanya.
Ia kemudian menambahkan, Bekti harus menunjukkan perubahan selama 2 tahun.
"Dia kan sudah beberapa kali mengulangi" katanya.
Kian emosi, Marjam menganggap Dila bukan lagi anaknya.
"Sangat syok, lihat yang saya pakai sekarang, hitam-hitam, bagi saya Aldila sudah mati. Anak saya sudah meninggal.
Jangan bertanya lagi Dila itu anaknya siapa dan dari ibu siapa, Dila nggak pernah punya ibu, ibunya sudah mati, sejak saya dan Dila terpisah secara batin, sebagai ibu dan anak," kata Marjam Abdurrahman.
"Saya paling benci di dunia laki-laki itu (Bekti), bisa bayangkan yang dia lakukan kepada anak saya," ucapnya dengan penuh emosi.
"Kesalahan yang Bekti bikin sudah tidak terampuni buat saya.
Coba kesalahan apa yang dibikin, sampai adik-adiknya Dila tidak terima si Bekti?
Tadinya saya mau buka, tapi karena sama masih mandang Dafni dan Abel. Apa yang terjadi di 2016, permasalahan besar itu terjadi di situ," ungap Marjam Abdrurrahman.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar