Untungnya, kondisi tersebut tidak menimbulkan masalah kesehatan serius bagi sang nenek selama 40 tahun terakhir.
Ini bukan pertama kalinya ditemukan kasus kehamilan batu.
Namun pada kasus nenek yang telah hamil selama 40 tahun, hal tersebut memang jarang terjadi.
Biasanya dengan kondisi seperti ini, banyak dokter yang menyarankan pasiennya untuk tidak melakukan operasi pengangkatan janin.
Sebab akan menimbulkan komplikasi yang lebih berbahaya dibandingkan terus menyimpannya di dalam tubuh.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, litopedion atau bayi batu, adalah fenomena langka ketika janin meninggal dunia saat sang ibu mengalami kehamilan abdominal.
Tidak ada jalan keluar karena karena posisi bayi di dalam rongga perut.
Bayi terlalu besar untuk diserap kembali oleh tubuh, sehingga mengalami kalsifikasi di bagian luarnya dan melindungi tubuh ibu dari jaringan bayi yang sudah mati.
Kalsifikasi atau pembatuan tersebut mencegah terjadinya infeksi.
Litopedion terjadi sejak usia kehamilan 14 minggu sampai cukup bulan (full term).
Sudah biasa jika bayi batu baru ditemukan sekian puluh tahun kemudian. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar