GridPop.ID - Fenomena langka dialami oleh nenek 84 tahun.
Bagaimana tidak? nenek berusia 84 tahun ini terkejut ternyata dirinya hamil selama 40 tahun.
Dokter pun akhirnya menjelaskan kondisinya. Begini kisahnya.
Melansir dari laman tribunsytle.com, sebuah kasus yang sangat langka ditemukan di sebuah rumah sakit di negara bagian Durango, Meksiko.
Seorang wanita berusia 84 tahun datang ke RS karena nyeri perut yang dirasakan selama beberapa hari.
Tak disangka, hasil USG menunjukkan sang nenek hamil selama 40 tahun.
Media lokal melaporkan bahwa wanita berusia 84 tahun yang tidak disebutkan namanya itu pergi ke rumah sakit dekat rumahnya untuk diperiksa.
Hal itu lantaran dia merasakan sakit perut yang parah dan ketidaknyamanan, serta lelah selama beberapa hari.
Nenek itu mengira dia sakit perut, tetapi setelah dokter melakukan USG dan tes, kenyataannya justru sebaliknya.
Dokter mengatakan bahwa di dalam perut nenek tua ini terdapat janin.
Janin ini telah berada di dalam perut nenek itu selama 40 tahun.
Baca Juga: Pantas Suami Malas Lakukan Hubungan Intim Saat Istri Hamil, Ketahui 7 Pemicunya Berikut Ini
Dokter berspekulasi bahwa 40 tahun lalu, nenek tersebut hamil tetapi tidak mengetahui atau tidak mendapat perawatan medis yang memadai.
Anehnya, tanpa disadari wanita tua itu hidup bersama janin tersebut selama 40 tahun.
Dan hingga saat ini ia mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Meskipun Institut Asuransi Nasional Meksiko belum mengkonfirmasi kisah luar biasa
ini, media di negara tersebut telah melaporkannya.
Menurut pakar medis Meksiko, nenek itu menderita "lithopedion", atau kehamilan batu.
Fenomena langka ini terjadi ketika janin di dalam perut mati dan berangsur-angsur mengalami pengapuran dalam jangka waktu yang lama.
Tingkat kehamilan intra-abdomen adalah sekitar 1/11.000 kehamilan, dimana
1,5-1,8 persen di antaranya membatu.
Normalnya, janin mati yang meninggal akan mengalami kemunduran dan diserap kembali oleh tubuh ibu.
Ada sekitar 300 kasus kehamilan batu yang pernah tercatat dalam sejarah.
Para ahli medis memperkirakan janin dalam perut wanita berusia 84 tahun itu
berhenti tumbuh pada usia sekitar 40 minggu.
Karena ukuran janin yang terlalu besar, ia tidak bisa keluar dari tubuh wanita tersebut, sehingga tetap berada di dalamnya selamanya dan mengalami pengapuran.
Untungnya, kondisi tersebut tidak menimbulkan masalah kesehatan serius bagi sang nenek selama 40 tahun terakhir.
Ini bukan pertama kalinya ditemukan kasus kehamilan batu.
Namun pada kasus nenek yang telah hamil selama 40 tahun, hal tersebut memang jarang terjadi.
Biasanya dengan kondisi seperti ini, banyak dokter yang menyarankan pasiennya untuk tidak melakukan operasi pengangkatan janin.
Sebab akan menimbulkan komplikasi yang lebih berbahaya dibandingkan terus menyimpannya di dalam tubuh.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, litopedion atau bayi batu, adalah fenomena langka ketika janin meninggal dunia saat sang ibu mengalami kehamilan abdominal.
Tidak ada jalan keluar karena karena posisi bayi di dalam rongga perut.
Bayi terlalu besar untuk diserap kembali oleh tubuh, sehingga mengalami kalsifikasi di bagian luarnya dan melindungi tubuh ibu dari jaringan bayi yang sudah mati.
Kalsifikasi atau pembatuan tersebut mencegah terjadinya infeksi.
Litopedion terjadi sejak usia kehamilan 14 minggu sampai cukup bulan (full term).
Sudah biasa jika bayi batu baru ditemukan sekian puluh tahun kemudian. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar