"Saya ingin imbalan seperti layaknya orang setelah menikah (berhubungan intim),” jelas pria itu menanggapi pesan Shamalaa.
Shimalaa dalam pesannya juga mengungkapkan penyesalannya atas kejadian yang menimpa dirinya yang harus tinggal sendirian di negeri orang dan membutuhkan pertolongan.
Setelah kejadian tersebut, pelapor menginformasikan bahwa ia telah mengambil tindakan lebih lanjut terkait pelecehan seksual terhadap dirinya namun tidak menjelaskan secara rinci.
Postingan wanita tersebut di Facebook menarik perhatian netizen yang geram atas ulah pria tersebut.
“Masyarakat meminta bantuan. Dia juga bisa meminta imbalan." kata seorang netizen.
"B*d** punya anak laki-laki. Bahkan setelah menikah, ia tetap mengajak orang lain bermain dengannya." ujar warganet lain.
“Mencari peluang dalam kesulitan orang lain. Pelecehan seksual lagi. Mungkin bisa ke pengadilan,” komentar netizen.
Sementara mengutip dari laman tribunnews.com, setelah kejadian tersebut viral, pria tersebut justru mengaku jika akun facebooknya diretas.
Seorang pria yang memiliki istri dan anak itu membantah tuduhan bahwa dia melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis.
Melalui postingan di grup, pria tersebut menegaskan akun Facebook pribadinya telah diretas.
“Saya minta maaf atas apa yang menjadi viral di Facebook saya hari ini." tulis pria itu di akun Facebooknya.
Baca Juga: Apakah Hubungan Intim Aman bagi Penderita Stroke? Berikut Penjelasannya
"Tadi malam (Minggu) saya tidak bisa membuka Facebook, seseorang menggunakan akun Facebook saya."
"Akun saya telah diretas . Saya tidak melakukan pekerjaan kotor seperti itu. Saya punya istri yang harus diurus." sambungnya.
Pria itu mengaku jika akun media sosialnya itu dibajak.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi pada saya, mungkin Tuhan ingin menguji saya. Aku tidak seperti itu,” katanya.
Ia pun mengaku sudah beberapa kali mencoba logout dari akun yang diretas tersebut namun gagal. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar