GridPop.ID - Sebuah pemandangan heroik sekaligus memilukan terjadi di tengah ketegangan warga Rempang dan Aparat.
Herman, warga Galang menggendong anaknya Algifari yang kaku berteriak sekeras-kerasnya merobos kekacauan tersebut.
"Anak saya enggak bisa bernapas, tolong anak saya," seru Herman seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Ia menembus kekacauan yang terjadi, dan bergerak maju mendekati blokade para aparat.
Sementara istrinya yang mengenakan baju kaus merah mengikuti Herman dari belakang, tak kalah panik dengan sang suami mencemaskan kondisi anak mereka.
"Ya, Tuhan anak saya, enggak bergerak," serunya.
Para warga dan juga anggota Brimop Polda Kepri langsung memperhatikan ke arah Herman dan istrinya.
Anggota Brimob itu langsung membantu mengamankan Herman, istri, dan anaknya agar dapat pertolongan segera.
Beruntung anak Herman yang masih berusia 8 bulan itu berhasil ditolong.
Herman yang ditemui di rumahnya mengatakan, saat kejadian anaknya pingsan dan bola matanya memutih.
"Saya kaget awalnya melihat anak saya pingsan dan matanya putih semua. Dia terkena gas air mata di rumah," sebut Herman yang ditemui TRIBUNBATAM.id di kediamannya.
Asap gas air mata ini masuk ke rumah Herman melalui jendela kamar.
"Angin mengarah ke jendela rumah. Kebetulan anak saya berada di dalam ayunan. Dia langsung terkena gas air mata," sebutnya.
Herman lantas meminta pertolongan dan anggota Brimop kemudian membantu aAlfigari yang sudah terlihat lemas.
"Anak saya tolong pak, anak saya pingsan. Saya bilang gitu tadi. Kemudian dia bawa dan diberikan bantuan oksigen dan dikasih air," sebutnya.
Usai diberi pertolongan, bocah 8 bulan akhirnya bisa kembali sadar.
"Alhamdulilah. Anak saya masih bisa diselamakan. Kami sudah sangat panik tadi," terang Herman.
Duduk Perkara Warga Rempang Vs Aparat
Kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam disebabkan karena warga menolak pengembangan kawasan ekonomi Rempang Eco City di lokasi tersebut.
Diwartakan Kompas.com, Petugas gabungan mendatangi lokasi pukul 10.00 WIB, sementara ratusan warga memblokir jalan, mulai dari Jembatan 4.
Warga menolak masuknya tim gabungan yang hendak mengukur lahan dan pemasangan patok di Pulau Rempang pada Kamis, (7/9/2023).
Pemblokiran itu dilakukan dengan membakar sejumlah ban dan merobohkan pohon di akses jalan masuk menuju kawasan Rempang.
Meski akses jalan mulai dari Jembatan 4 sudah diblokir warga, petugas gabungan tetap memaksa masuk untuk melakukan pemasangan patok.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar