GridPop.ID - Pernikahan sedarah bahaya jika dilakukan.
Namun apa jadinya jika pasangan suami istri ini tak sengaja terjebak dalam pernikahan sedarah.
Fakta ini dialami oleh pasangan ini.
Sudah 30 tahun menikah keduanya baru sadar jika ternyata saudara kandung.
Selama tiga dekade, pasutri ini tak menyadari bahwa mereka telah melakukan pernikahan sedarah alias inses.
Padahal, pasutri ini sudah terlanjur memiliki anak dan cucu.
Kisah tragis pasutri ini disebabkan oleh ayah kandung mereka yang diam-diam memiliki banyak istri.
Melansir dari laman sosok.id, Kisah pasutri ini pernah menjadi viral di tahun 2019 usai diunggah oleh akun Twitter @ibcig.
Diceritakan oleh sang empunya akun, bahwa kisah tersebut dikisahkan oleh gurunya.
Disebutkan pula oleh guru tersebut bahwa cerita itu dikisahkan oleh suaminya yang bekerja sebagai pengacara dan sering mengurus soal perceraian.
"Saat saya sekolah dulu, guru saya cerita tentang sepasang suami istri yang menikah hampir 30 tahun.
"Punya 3 anak dan sudah memiliki cucu, pasangan yang saling mencintai tetapi terpaksa bercerai," tulis akun @ibcig dalam bahasa Malaysia mengawali utasnya.
"Memang harus bercerai karena mereka adalah kakak beradik," lanjutnya.
Ia lantas menjelaskan kronologi pasutri itu bisa mengetahui fakta bahwa mereka adalah saudara kandung.
"Ayah dari pasutri ini adalah seorang supir truk, orang zaman dulu biasalah merantau, bawa truk mengelilingi satu wilayah besar," tulisnya lagi.
Usut punya usut, sang ayah diam-diam memiliki beberapa istri dari daerah berbeda.
"Saya tidak tahu, ayah mereka ini punya berapa istri," tulisnya.
Adapun, kejanggalan sudah dirasakan oleh pasutri ini tat kala hendak menikah.
Ya, secara kebetulan, nama ayah mereka sama. Namun, saat itu sama sekali tak ada kecurigaan. Sebab, keduanya berasal dari tempat yang berbeda.
Si istri berasal dari daerah Trengganu dan si suami dari Johor, Malaysia.
Ditambah, ayah mereka sama-sama telah meninggal dunia sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar.
"Bagaimana mereka bisa tahu bahwa mereka adalah kaka beradik?" tanya pemilik akun.
Diceritakan, pada suatu hari ibu kandung si suami meninggal dunia.
Ibu kandung si istri pun melayat ke kediaman sang besan.
Saat itu lah, ia melihat foto pernikahan sang besan yang diletakkan di tempat tidur.
Si suami lantas menyerahkan foto tersebut kepada ibu mertuanya.
Dengan antusias, si suami antusias menunjukkan foto ayahnya kepada istri dan ibu mertuanya.
Sebab foto itu adalah satu-satunya kenangan dari mendiang sang ayah.
Alangkah terkejutnya ibu si istri saat melihat sosok suami besannya itu.
Bagaimana tidak? Suami sang besan rupanya adalah orang yang sama dengan suaminya.
"Ketika melihat foto itu, ibu si perempuan pun langsung duduk dan menangis," tulis pemilik akun.
Cerita yang didapat sang pemilik akun hanya sampai di situ, dan ia pun tak yakin dengan apa yang terjadi setelahnya.
"Saya tidak yakin bagaimana setelah itu, mungkin dia melakukan tes DNA atau apa yang pasti mereka harus bercerai karena saudara kandung, satu ayah beda ibu," jelas pemilik akun.
Lebih lanjut, pemilik akun menyebutkan bahwa pasutri itu tidak berdosa, sebab mereka tak mengetahui bahwa mereka adalah kakak beradik.
Tapi, setelah mengetahui, mereka harus bercerai.
Ia lalu mengingatkan pada para lelaki di luar sana agar tak menikah diam-diam sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Tolong jangan menikah diam-diam wahai lelaki," pungkasnya.
4 Fakta soal Hubungan Sedarah yang Perlu Anda Tahu
Dirangkum dari pemberitaan Kompas.com, berikut fakta seputar hubungan sedarah yang perlu Anda tahu:
1. Risiko genetik besar
Sebuah studi di Cekoslowakia membahas tentang anak-anak hasil hubungan sedarah dari negara itu.
Hasilnya, sebanyak 42 persen anak menderita cacat lahir, bahkan menderita kematian dini.
Selain itu, studi tersebut juga menjabarkan bahwa 11 persen anak yang lahir dari hubungan sedarah berpotensi mengalami gangguan mental.
Ketika dua organisme yang memiliki hubungan darah dan melakukan hubungan, maka tingkat homozigositas cenderung lebih unggul.
Hal ini berarti keturunan yang dihasilkan memiliki peluang lebih besar untuk menerima alel (gen pada kromosom) identik dari ayah dan ibu mereka.
Akibatnya, dapat terjadi pengurangan keragaman genetik yang menyebabkan tidak adanya bantuan organisme untuk bertahan hidup dari perubahan lingkungan dan beradaptasi.
Selain itu, orang tersebut dimungkinkan menderita penurunan kebugaran biologis, seperti si anak mengembangkan gangguan resesif autoimun.
Adapun risiko penurunan kesehatan ini makin besar saat dua gen yang berpotensi membahayakan saling bertemu.
Apalagi, jika terjadi pernikahan sedarah, maka pertemuan alel yang sama meningkat dan menyebabkan potensi yang lebih besar.
2. Risiko kecacatan
Tidak hanya berpotensi mengalami kematian dini dan gangguan mental, hubungan sedarah juga dapat menimbulkan cacat lahir.
3. Risiko penyakit
Inses atau hubungan sedarah juga dinilai akan menimbulkan masalah kemanusiaan karena membuka kesempatan bagi keturunannya untuk menerima alel resesif merusak yang dinyatakan secara fenotip.
Fenotip merupakan deskripsi karakteristik fisik yang nampak, seperti tinggi badan, warna mata; dan juga kesehatan tubuh, seperti riwayat penyakit, perilaku, serta watak, dan sifat umum manusia.
Selain itu, penyakit lain dari hubungan sedarah yakni peningkatan infertilitas pada orangtua dan keturunannya seperti cacat lahir seperti asimetri wajah, bibir sumbing, atau kekerdilan tubuh saat dewasa.
Ada pula risiko gangguan jantung, beberapa tipe kanker, berat badan lahir rendah, tingkat pertumbuhan lambat, dan kematian neonatal. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sosok.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar