Melansir dari laman kompas.com, diduga korban yang berusia 30 tahun tersebut tengah mengandung.
Pipiet menikah dengan suaminya sejak sembilan tahun yang lalu di Solo, Jawa Tengah.
Dari pernikahannya, Pipiet memiliki dua anak yang berusia 8 tahun dan 4 tahun.
Tetangga korban mengatakan, almarhumah Pipiet tinggal bersama suaminya di kompleks Kampung 100.
Namun, setiap hari korban selalu datang ke rumah orangtuanya yang ada di Jalan Ronggowarsito Tengah RT 2 RW 10, untuk mengantarkan anaknya sekolah.
"Setiap hari datang kesini ngatar anaknya sekolah. Setelah itu biasanya juga belanja jajanan frozen untuk dijual lagi," kata tetangga korban, Kartini (70) pada Minggu (30/4/2023).
Menurut Kartini, korban dikenal baik dan aktif kegiatan termasuk PKK di kampung tersebut.
"Ibu-ibu PKK merasa kehilangan. Padahal tanggal 6 Mei 2023, rencana ibu-ibu PKK akan mengadakan halalbihalal di kampung, untuk itu ibu-ibu PKK merasa kehilangan. Dia orangnya baik sekali," jelas Kartini.
Kartini mengaku tahu kematian Pipiet dari media sosial dan dia menduga pembunuhan tak mungkin dilakukan oleh satu orang.
"Saya tahunya dari medsos. Saya yakin pembunuhan tidak dilakukan satu orang, pasti ada yang membantu. Karena tubuh Pipiet itu besar dan pasti berat," beber Kartini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar