GridPop.ID - Rekaman video percakapan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosep beredar luas.
Dalam percakapan tersebut, Yosep berbincang dengan seorang pria.
Diduga rekaman tersebut direkam secara diam-diam usai kasus Subang menggegerkan publik.
Adapun Yosep membahas tentang kekuasaan hingga yayasan.
Melansir Tribun Trends, ayah mendiang Amalia Mustika Ratu ini nampak mengenakan topi hitam serta jaket putih.
Terdengar ia membahas tentang kekuasaan.
"Ingin menggali kekuasaan. 'Pokonan dibabat ieu, ieu ku aing dicokot' (dihabisini ini, yang ini sama saya diambil), kitu maksud na," kata Yosep dalam video.
Yosep membantah bila pembunuhan Tuti dan Amel berkaitan dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Tidak ada keterlibatan yayasan, jangan salah.
Tidak ada sama sekali," kata Yosef, suami Tuti dan Mimin.
Ketika membahas soal ucapan Danu terkait tugas di yayasan, Yosep terlihat begitu emosi.
Menurut Yosef, Danu bukan merupakan bagian dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Eta si Danu ngaku-ngaku 'saya keluar dari yayasan'. Si Danu tidak ada di yayasan, buat apa. Ngomong seenaknya," kata Yosep.
Danu, ujar Yosep merupakan staf Tata Usaha (TU) di skeolah yang dinaungi yayasan tersebut.
"TU mah kan di sekolah," katanya.
Yayasan tersebut dijalankan oleh Tuti, Amalia, Yoris dan Yosep.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Surawan menerangkan penyidik memang kini tengah mendalami soal yayasan tersebut.
@adeganda686 KASUS SUBANG AKHIRNYA TERKUAK ????
♬ suara asli - ade ganda686
"Masih kami dalami," katanya.
Selama penyelidikan, polisi mendapati sejumlah kejanggalan.
"Selama penyidikan kami temukan dokumen palsu terkait yayasan ini, terima siswa fiktif, itu masih kami dalami," jelas Kombes Surawan.
Kondisi Yayasan Sekolah Milik Korban dan Tersangka Kasus Subang
Melansir Tribun Bogor dari tayangan Kompas TV, kondisi SMK Nasional Serang Panjang begitu memprihatinkan.
Sekolah tersebut begitu kumuh dan sekelilingnya juga penuh dengan ilalang.
Atap dan plafon sekolah tersebut sudah rusak serta rapuh.
Jendela, meja dan bangku sekolah juga dipenuhi debu tebal.
Diungkap salah seorang warga, sekolah yang dulu dipimpin oleh Tuti dan Amalia serta Yosef itu kini sudah tidak beroperasi lagi.
Tak ada lagi murid yang bersekolah di sana sejak kasus pembunuhan Tuti dan Amalia viral.
"Enggak bisa dipakai sekarang (sekolahnya) kan habis musibah pembunuhan," ungkap Robin Hidayat salah seorang warga Desa Ciseuti.
Kendati tak ada murid, sekolah tersebut masih sering ditengok oleh beberapa pihak diduga keluarga korban.
"Kalau yang ke sini sering ada. Udah enggak ada (murid yang bersekolah di situ)," sambung Robin.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Bogor,Tribun Trends |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar