Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan gairah seks apabila memiliki kehidupan seksual yang lebih menyenangkan dan sehat.
"Jika seks adalah pengalaman yang baik dan menyenangkan, maka dapat membuat seseorang ingin melakukannya lebih banyak," kata ob-gyn Tamika K. Cross, MD, FACOG.
"Seseorang cenderung menginginkan hal lebih dari sesuatu yang terasa enak dan yang menyenangkan baginya," tambah Cross.
Sebaliknya, pengalaman buruk atau tidak menyenangkan sering kali membuat seseorang enggan melakukan hubungan seks.
5. Tidak terlalu stres
Gairah seks mungkin lebih tinggi dari biasanya karena tingkat stres berkurang. Saat tingkat stres lebih tinggi, maka lebih banyak hormon kortisol yang dilepaskan. Ini berdampak negatif pada gairah seks.
Dalam suatu penelitian kecil pada 2008, 30 perempuan diukur gairah seks serta kadar kortisolnya sebelum dan sesudah menonton film erotis.
Dari hasil analisis ditemukan perempuan yang mengalami penurunan kortisol memiliki gairah seks lebih tinggi.
"Meskipun bercinta adalah aktivitas fisik, tapi itu sangat berkaitan dengan mental dan psikologis," kata Cross.
6. Pengobatan
Berhenti mengonsumsi obat tertentu atau menurunkan dosisnya dapat membawa perubahan pada gairah seks.
Cross mengungkapkan, obat seperti antidepresan dapat berdampak negatif pada gairah seks.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar