Setelah itu, dr Boyke bertugas di Puskesmas Palas, Lampung, selama tiga tahun sembilan bulan.
Ia berhasil meraih gelar sebagai Dokter Puskesmas Teladan Provinsi Lampung pada 1985.
Mereka menjalani pacaran secara LDR, karena Ferry berada di Jakarta, dan Boyke bertugas di Lampung, sehingga hanya berkomunikasi melalui surat saja. Secara kebetulan, terdapat kantor pos di dekat tempat kerjanya.
Setelah kurang-lebih lima tahun pacaran, mereka memutuskan untuk menikah, pada hari yang bertepatan dengan ulang tahun Boyke ke-29, yaitu pada 14 Desember 1985 di Gedung Kartika Eka Paksi di Jakarta Selatan.
Pemilihan tanggal tersebut bertujuan supaya mudah diingat.
Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai tiga orang anak, yakni Dhima Paramitha, Dhila Puspitha, dan Dhitya Prasetya.
Saat masih memiliki dua anak, Boyke bertugas sebagai dokter kandungan di Rumah Sakit Umum Andi Djemma Masamba, Luwu (kini Luwu Utara), Sulawesi Selatan selama 1,5 tahun, yang lokasinya terpencil, sehingga membuatnya harus berkomunikasi dengan surat kepada sang istri untuk mengetahui kabar anak-anak.
Sepulang dari sana, ia mulai menjuruskan minatnya pada masalah seks.
Tak tanggung-tanggung, ia mengikuti sejumlah kursus tentang seks di Belanda, Australia, Singapura, dan Jepang. Hal tersebut mendapat dukungan yang sangat besar dari istrinya.
Dukungan yang sama juga diberikan saat ia melanjutkan studinya dengan mengambil spesialisasi Obstetri Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Baca Juga: Paksu Jarang Ajak Berhubungan Intim, 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Frekuensi Bercinta Menurun
Buku karya dokter Boyke
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar