GridPop.ID - Curhatan wanita ini menjadi viral setelah dirinya mengungkapkan tingkah menyebalkan sang suami.
Bagaimana tidak? suaminya terus-menerus begadang main game padahal punya bayi.
Bahkan, bayi mereka sering terbangun karena terganggu suara game ayahnya saat malam hari.
Suami wanita itu berusia 32 tahun dan mengaku jika dirinya tak punya cukup waktu untuk bermain game di siang hari karena sibuk bekerja.
Wanita itu menuliskan curhatannya di Reddit terkait perilaku suaminya.
Dikutip tribunnewsaker.com dari Mirror, Rabu (29/11/2023), ia menjelaskan bahwa dia adalah 'satu-satunya pencari nafkah' bagi keluarga dan bertanggung jawab atas rutinitas pagi dan waktu tidur putra mereka setiap hari.
"Suami saya bermain video game sebagai hobi dan tadi malam dia bangun sangat larut untuk bermain.
Putra kami bangun jam 1 pagi dan saya berbaring bersamanya di tempat tidur kami karena dia sepertinya tertidur.
Suamiku memulai permainannya dan suara/cahaya dari layar membangunkan putra kami.
Anakku mulai merangkak di sekitar tempat tidur kami, berteriak-teriak dan melemparkan barang-barang.
Alih-alih mematikan permainannya, dia malah meminta anak itu untuk tidur.
Saya mencoba membaringkan putra kami kembali, tetapi setiap kali saya membaringkannya, dia bangkit dan bergerak." ujarnya.
Pada jam 3 pagi, dia sudah 'muak' dengan permainan yang mengganggu putranya.
“Saya kelelahan dan anak laki-lakiku lelah, dia seharusnya tidak memainkan permainannya selarut ini jika dia tahu itu membuat kami berdua tetap terjaga.
Dia kemudian mematikan TV dan anak kami mulai tenang," lanjutnya.
Namun suaminya tidak menerima permainan tersebut dengan baik, dan mengeluh bahwa dia harus memulai permainan itu lagi karena dia tidak dapat menyelesaikannya pada malam itu.
“Suami saya kemudian marah kepada saya karena saya tidak mendapatkan akhir permainan yang dia inginkan, dia harus mematikannya karena saya menjadi kesal, dia sekarang harus memulai permainan dari awal lagi untuk mencoba dan mendapatkan akhir yang dia inginkan karena saya tidak membiarkan dia bermain malam ini, dan betapa ini tidak adil karena dia tidak pernah punya waktu untuk bermain di siang hari", tambah sang ibu.
"Saya hanya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak terlalu peduli dengan hasil akhir yang dia dapatkan.
Dia bisa saja bermain sampai larut malam jika itu tidak mengorbankan saya dan putra kami, tetapi pada saat itu dia menyatakan keinginannya untuk menyelesaikannya. permainan di depan putra kami dan kebutuhan untuk tidur," ujarnya pilu.
Sang suamiterus mempertahankannya dan pada akhirnya dia dan bayinya tertidur sekitar jam 5 pagi.
"Saya sangat marah karena dia terus mengungkit fakta bahwa dia tidak mendapatkan akhir cerita yang dia inginkan," ujarnya.
“Pagi ini aku bangun masih kesal dengan semuanya, tidak marah hanya sedih.
Dia bilang padaku dia tidak mau minta maaf karena bermain game itu hobinya dan dia tidak mengerti kapan bisa bermain di siang hari.
Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak punya waktu untuk melakukan apa pun yang ingin saya lakukan, tetapi setiap kali saya masuk ke kamar kami selama hari kerja (WFH), saya melihatnya bermain entah anak itu sedang tidur dan dia sedang bermain atau dia telah memasang ponselnya agar putra kami dapat menonton YouTube sambil bermain.
Saya juga mendapat notifikasi di ponsel saya setiap kali dia online di PlayStation-nya," ujarnya.
Wanita itu mencoba mengatakan kepada suaminya bahwa ia bahkan tidak punya waktu untuk melakukan hobinya karena mengasuh putra setelah selesai bekerja dan pada hari libur hingga ketika anak itu tertidur.
"Saya hanya punya tenaga untuk mandi dan lalu aku pergi tidur.
Dia bilang padaku dia tidak akan meminta maaf karena punya hobi.
Dia tidak mengerti bahwa saya tidak marah padanya karena mempunyai hobi, saya kesal karena tadi malam dia mendahulukan hobinya daripada putranya dan saya tahu itu membuat kami berdua tetap terjaga. Dan yang terpenting, dia menyalahkan saya karena tidak mendapatkan akhir yang dia inginkan dalam permainan," ujar wanita itu kesal.
Setelah curhatannya viral, banyak yang bersimpati padanya.
Tak sedikit pula yang meminta televisi untuk bermain game dipindahkan ke luar kamar.
Sebagai tambahan, kecanduan game bisa menjadi salah satu sumber konflik dalam rumah tangga.
Pasangan atau anggota keluarga lainnya mungkin merasa diabaikan atau tidak dihargai jika seseorang lebih memilih bermain game daripada berpartisipasi dalam aktivitas keluarga.
Tak hanya itu, kecanduan game juga berpotensi memicu permasalahan keuangan.
Pasalnya kecanduan game mengakibatkan pengeluaran yang tidak terkendali untuk membeli permainan atau item dalam game.
Ini dapat menyebabkan masalah keuangan dalam rumah tangga. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Mirror.co.uk,ChatGPT |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar